Senada dengan apa yang dikatakan Dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus relawan, saya pun beralasan karena kaum proletar itu telah terbiasa hidup di jalanan, biasa hidup di alam, yang membuat daya imunitas mereka kebal terhadap Covid-19.
"Mereka biasa hidup ekstrem, terbiasa hidup keras di jalanan. Itu alasan mengapa mereka tidak terkena," kata dr Tirta di Instagram Story nya, Selasa (29/9/2020).
Mereka terbiasa hidup keras, mereka harus bersyukur, karena di tengah kepanikan masyarakat sekarang ini mereka justru aman.
Mereka sudah biasa sebagai orang kecil, hidup keras, untuk makan pun susah.
Dr Tirta membandingkan gaya hidup orang-orang kecil itu dengan gaya hidup orang-orang kantoran.
Menurutnya, orang-orang Jakarta biasa masuk kantor jam 7 pagi. Duduk di ruang ber AC, ruangan tertutup, tidak ada sinar matahari. Menghadap layar monitor laptop terus. Makanan mereka pun yang enak-enak seperti fast food yang tinggal pesan lewat smartphone mereka.
Lalu pulang kerja jam 8 malam, main HP, kena AC. Tidur kurang.
Itulah alasan menurut dr Tirta mengapa klaster perkantoran di ibukota Jakarta ini dinilainya "paling gila".
Jakarta paling fatal karena orang-orang nya kerja di kantor, imunitasnya lemah.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, daya imunitas sangat diperlukan untuk melawan virus yang berasal dari Wuhan tersebut.
Sudah banyak dikatakan dan berdasarkan penelitian, orang yang daya imunitas nya lemah maka tubuhnya akan sangat rentan diserang si jahat.