Jawaban itu kita dapatkan dari Ferdinand Hutahaean, seorang politisi dari Partai Demokrat.
Dalam Twitternya, Ferdinand Hutahaean menulis.
"Untung ini di Arab Saudi. Kalau di Indonesia, sudah demo berjilid-jilid dan dituding anti Islam," tanggap Ferdinand Hutahaean.
Sementara itu, Zuhairi Misrawi, seorang pengamat politik Timur Tengah jebolan Universitas Al Azhar, mengatakan aksi penangkapan pemuka agama tersebut dilatarbelakangi Wahabisme. Wahabisme yang direformasi menjadi modernisasi dimana bioskop kini dibuka, juga wanita di sana kini diijinkan untuk menyetir mobil.
Wahabi adalah gerakan Islam Sunni yang bertujuan memurnikan ajaran Islam. Penerapannya terkadang terlalu konservatif.
"MBS memulai modernisasi pada 2017, tapi ada juga Wahabi yang masih setia kepada bentuk aslinya," tutur Misrawi.
Pembunuh Kashoggi Batal Dihukum Mati
Sementara itu pembatalan hukuman mati terhadap 5 terdakwa pembunuh wartawan Jamal Kashoggi telah menimbulkan protes internasional.
Pada Senin (7/9/2020) Pengadilan Arab Saudi akhirnya hanya menjatuhkan 5 terdakwa dengan 20 tahun penjara, dan tiga lainnya antara 7-10 tahun penjara.
Para pemrotes atas dibatalkannya hukuman mati tersebut antara lain datang dari Hatice Cengiz, dan Agnes Callamard.
Kashoggi yang kerap mengkritik pemerintah Saudi, dibunuh pada Oktober 2018 lalu. Otoritas Saudi mengatakan beberapa pelaku pembunuhan adalah anggota inner circle MBS.