Ya, menurut Cucu, event ini sangat penting untuk mengembalikan citra Jakarta yang rusak akibat tahun politik, banyak demonstrasi, chaos, rusuh, dan diapresiasikan tidak aman gegara Pemilihan Umum.
"Dengan adanya event ini, ke depannya orang bakal yakin kalau Jakarta itu aman. Kita juga mendukung teknologi ramah lingkungan" imbuhnya, Kamis (13/2/2020).
Karena masih bersifat promosi, Cucu belum dapat memastikan target yang bakal diambilnya.Â
Cucu mengatakan, wisatawan asing yang ke Jakarta biasanya dari Cina. Cucu tak mengira dari negeri Tirai Bambu tersebut lantas mewabah Virus Korona (yang sampai saat ini sudah menewaskan lebih dari 1.100 orang).
Sebelum merebaknya pandemi itu, diprediksi 10.000 wisatawan bakal datang ke Jakarta sehubungan dengan gelaran balap. Akan tetapi sesudah heboh merebak, diprediksi mereka yang datang terkait gelar Formula E ini sekitar 5.000 orang.
Menurutnya, event ini untuk pertama kalinya, tidak berharap terlalu banyak, mengingat masih dalam tahap promosi.
"Event Formula E baru tahun ini, minat orang datang ke Jakarta baru dua atau tiga tahun sesudahnya, publikasi harus lebih banyak" terangnya.
Kendati demikian, pihaknya bakal mengajak BI (Bank Indonesia) untuk mengkalkulasi pemasukan dari kunjungan wisatawan ke Jakarta pada saat balapan tersebut dihelat.
Cucu mengatakan, BI akan membantu pihaknya dalam hal penghitungan multiplier effect dari event internasional itu, misalnya dari pembelanjaan pernak-pernik, makan, atau hotel.
"Nanti ada tim khususnya dari BI," pungkas Cucu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H