Virus H1N1 juga sempat mengancam Olimpiade musim dingin di Vancouver, Kanada. Dan Olimpiade terakhir sebelum Tokyo, di Rio de Janeiro di Brasil, juga dihantui oleh virus Zika.
Sejumlah kejuaraan olahraga yang dijadwalkan digelar di Cina sampai saat ini sudah membatalkan niatnya.
Di cabang bulutangkis, China Masters yang bakal dihelat pada 25 Pebruari hingga 1 Maret 2020 dan Kejuaraan Asia  yang bakal dihelat pada 21-26 April 2020 sudah disetrip warna merah.
Beberapa negara sudah ancang-ancang tidak akan mengirimkan wakilnya ke Lingshui (China Masters) dan ke Wuhan (Kejuaraan Asia).
Namun sampai Jum'at (31/1/2020) BWF belum merubah jadwal kedua turnamen tersebut.
Kejuaraan Asia di Wuhan sangat penting untuk mengumpulkan poin Olimpiade. Karena turnamen ini merupakan turnamen BWF terakhir yang memperhitungkan poin perhelatan akbar.
Akan tetapi, pada akhirnya, BWF membuat keputusan yang mengejutkan. Federasi Bulutangkis Dunia itu akhirnya mengumumkan pada Sabtu (01/02/2020) soal penundaan Lingshui China Masters tersebut.
Dalam keterangan resminya, BWF menulis bahwa BWF dan CBA mempertimbangkan risiko kesehatan, logistik, dan keselamatan untuk menunda turnamen berkategori Super 100 tersebut.
"Banyak pemain yang membatalkan keikutsertaannya," lanjut resmi BWF.
Indonesia sendiri melalui Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, memutuskan membatalkan keikutsertaannya. Semula Indonesia bakal menerjunkan sejumlah pemain mudanya, di antaranya juara dunia ganda campuran junior, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Lantas muncul alternatif turnamen berhadiah total 90.000 USD itu bakal digelar pada bulan Mei 2020.