Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Drama Gila Menegangkan, Greysia/Apriyani Juara Indonesia Masters 2020

20 Januari 2020   08:21 Diperbarui: 20 Januari 2020   11:35 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia/Apriyani juara dramatis di Indonesia Masters 2020 (kompas.com)

Anthony Sinisuka Ginting membuyarkan harapan pebulutangkis asal Denmark Anders Antonsen untuk mempertahankan gelarnya di Indonesia Masters.

Juara Indonesia Masters 2019 itu dikalahkan oleh pria kelahiran Cimahi dengan tiga gim seru 17-21, 21-15, dan 21-9 dalam tempo 71 menit. Di final Indonesia Masters yang dihelat di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Dengan demikian, Ginting meraih juara tunggal putra turnamen BWF Super 500 ini untuk kedua kalinya, setelah pria berusia 23 kini mengukirnya pada 2018.

Dan kemenangan di turnamen berhadiah total 400.000 USD kemarin sekaligus merubah head to head menjadi 3-0 untuk keunggulan peringkat ke 7 dunia tersebut.

Dua kemenangan lainnya didapatkan Ginting dari Malaysia Masters 2018 dan Cina Terbuka 2019.

Indonesia juga meraih dua gelar lainnya sebelum Ginting, yaitu dari Marcus Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Kalau Indonesia juara umum dengan tiga gelar, Cina kebagian satu lewat ganda campuran Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Sedangkan Thailand juga satu lewat tunggal putri Ratchanok Intanon.

Laga paling dramatis terjadi di sektor ganda putri. Greysia/Apriyani mengalahkan ganda Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygessen dengan tiga gim, 18-21, 21-11, dan 23-21 dalam tempo 1 jam 20 menit.

Di gim pertama, Greysia/Apriyani kewalahan dan selalu tertinggal dalam perolehan angka. Kendati sempat menyamakan kedudukan 17-17, tapi akhirnya Greysia/Apriyani menyerah.

Memasuki gim kedua, Greysia/Apriyani tancap gas, sampai jeda unggul 11-8. Enam angka berturut-turut lantas disabet Greysia/Apriyani hingga posisi 17-9. 

Dan gim kedua pun menjadi milik Greysia/Apriyani.

Kendati terus ditempel ketat Fruergaard/Thygessen, akan terus Greysia/Apriyani selalu unggul.

Di gim penentuan, selisih angka tidak pernah lebih dari 3 poin

Tetapi ketika kedudukan 18-15, ganda Indonesia kehilangan empat poin berturut-turut dan menjadi berbalik ketinggalan. 18-19.

Greysia/Apriyani bahkan berada dalam posisi kritis, ketika kedudukan matchpoint 19-20 untuk keunggulan Fruergaard/Thygessen.

Namun pada posisi ini terjadi adu setting.

Pada kedudukan 20-21, ganda Indonesia merebut tiga poin berturut-turut.

Greysia/Apriyani berhasil menggagalkan dua matchpoint pada 20-19 dan 21-20!

Dan akhirnya Greysia/Apriyani pun mengunci gelar juara.

Kedua mereka, Greysia dan Apriyani pun berpelukan dan menangis di lapangan.

"Alhamdulillah, di rumah sendiri bisa menunjukkan penampilan yang terbaik," kata Apriyani sembari menundukkan kepala menangis di konferensi pers usai laga.

Ini kali pertama mereka dikalungkan medali juara di tahun 2020 setelah terakhir dan satu-satunya yang pernah mereka alami tahun lalu yaitu di India Terbuka 2019, Maret.

Sementara itu The Minions membuat hattrick nya di Indonesia Masters ini, setelah mengalahkan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dengan skor 21-15 dan 21-16.

Termasuk yang teranyar, dari 13 pertemuan, Kevin/Marcus masih unggul 11-2 atas Hendra/Ahsan.

Selain Kevin/Marcus, ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong juga membuat hattrick yang sama, setelah di final mengalahkan rekan senegaranya, Huang Dongping/Wang Yilyu dengan skor mudah 21-9 dan 21-9 dalam tempo 25 menit.

Usai laga, baik Siwei maupun Yaqiong mengatakan bahwa mereka sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Mereka juga mengatakan selalu bersemangat main di Istora.

"Tiga kali juara di sini, membuat kami ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada publik Istora yang terus memberikan dorongan," kata Siwei.

Ganda peringkat 1 dunia itupun membawa pulang hadiah 31.600 USD, dan Yilyu/Dongping 15.200 USD.

Ginting harus lebih lama lagi ketimbang Greysia/Apriyani untuk dikalungkan medali juara, setelah yang terakhir di Chinese Open 2019, September.

Ginting dan Greysia/Apriyani sama-sama melalui jalan sulit di tahun 2019.

Sejak 2018 Greysia/Apriyani selalu dirontokkan ganda Jepang, ganda matahari terbit ini sangat sulit untuk dikalahkan Greysia/Apriyani. Persaingan baru kemudian datang juga dari ganda Korea yang kini di peringkat empat dunia, yaitu Kim So-yeong/Kong Hee-yong.

Terakhir kali Greysia/Apriyani mencapai hasil terbaik adalah menembus semifinal Kejuaraan Dunia 2019. Namun sesudahnya Greysia/Apriyani mencapai hasil buruk, terhenti di babak pertama dan kedua pada empat turnamen terakhir.

Greysia/Apriyani juga cuma berjuang sendirian tanpa wakil Indonesia lainnya di ganda putri di turnamen-turnamen berkategori BWF Super 1000 atau 750.

Sementara negara-negara seperti Korea, Jepang atau Cina mereka bisa mengikutsertakan dua wakilnya. Dengan demikian, mereka bisa saling membantu untuk menyingkirkan lawan lainnya.

Seperti yang diungkapkan Greysia, berhadapan dengan negara lain yang punya dua wakil, maka kami harus mendorong diri untuk juara.

Greysia mengatakan rekannya Apriyani, "Ketika juara menangis, latihan pun menangis".

Sesudah menembus semifinal Malaysia Masters sebelumnya, kini ganda peringkat 8 dunia itu juara. Dan ini kini mereka bersiap-siap ke Thailand Masters minggu ini. "Tak boleh cepat puas, tujuan adalah Olimpiade," kata Greysia.

Sementara Ginting mengatakan usai juara, bahwa kekalahan lima kali tahun lalu di BWF World Finals Tour, Hongkong Open, Chinese Open, Australia Open, dan Singapore Open, menjadi motivasi tersendiri untuk tidak mengulangi hal yang sama.

"Saya coba dan coba lagi," kata Ginting.

Di tunggal putri, Ratchanok Intanon menjadi yang terbaik di Indonesia Masters 2020 setelah di final, Minggu (19/1/2020) mengalahkan Carolina Marin dari Spanyol.

Kini jadwal padat menanti para pebulutangkis tanah air sampai ke Olimpiade Juli nanti, termasuk tunggal putra, Ginting dan Jonatan Cristie. Untuk itu, pelatih tunggal putra, Hendry Saputra Ho mengatakan akan mengatur kedua tunggal putra itu pada turnamen-turnamen berkategori BWF Super 1000 dan 750, termasuk All England bulan Maret 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun