Sementara itu The Minions membuat hattrick nya di Indonesia Masters ini, setelah mengalahkan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dengan skor 21-15 dan 21-16.
Termasuk yang teranyar, dari 13 pertemuan, Kevin/Marcus masih unggul 11-2 atas Hendra/Ahsan.
Selain Kevin/Marcus, ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong juga membuat hattrick yang sama, setelah di final mengalahkan rekan senegaranya, Huang Dongping/Wang Yilyu dengan skor mudah 21-9 dan 21-9 dalam tempo 25 menit.
Usai laga, baik Siwei maupun Yaqiong mengatakan bahwa mereka sudah mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Mereka juga mengatakan selalu bersemangat main di Istora.
"Tiga kali juara di sini, membuat kami ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada publik Istora yang terus memberikan dorongan," kata Siwei.
Ganda peringkat 1 dunia itupun membawa pulang hadiah 31.600 USD, dan Yilyu/Dongping 15.200 USD.
Ginting harus lebih lama lagi ketimbang Greysia/Apriyani untuk dikalungkan medali juara, setelah yang terakhir di Chinese Open 2019, September.
Ginting dan Greysia/Apriyani sama-sama melalui jalan sulit di tahun 2019.
Sejak 2018 Greysia/Apriyani selalu dirontokkan ganda Jepang, ganda matahari terbit ini sangat sulit untuk dikalahkan Greysia/Apriyani. Persaingan baru kemudian datang juga dari ganda Korea yang kini di peringkat empat dunia, yaitu Kim So-yeong/Kong Hee-yong.
Terakhir kali Greysia/Apriyani mencapai hasil terbaik adalah menembus semifinal Kejuaraan Dunia 2019. Namun sesudahnya Greysia/Apriyani mencapai hasil buruk, terhenti di babak pertama dan kedua pada empat turnamen terakhir.
Greysia/Apriyani juga cuma berjuang sendirian tanpa wakil Indonesia lainnya di ganda putri di turnamen-turnamen berkategori BWF Super 1000 atau 750.