Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bagaimanapun, Indonesia Harus Mencuri Dua Laga Awal

30 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 30 Agustus 2019   06:10 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simon McMenemy usai laga ujicoba dengan Bhayangkara FC (bola.com)

Jalur terjal timnas Indonesia di kualifikasi putaran kedua Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia akan dimulai dengan duel melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Kamis (5/9/2019).

Persiapan untuk memuluskan jalur yang akan ditempuh sedang dilakukan oleh Simon McMenemy, pelatih. Hingga sekarang ini, pelatih asal Skotlandia tersebut sudah mengumpulkan 24 pemain di pelatnas.

Selain menyeleksi pemain, pasukan Simon juga melakukan pemanasan jelang duel nanti, yaitu dua kali ujicoba. Kedua laga ujicoba tersebut sudah dilaksanakan. 

Pada Minggu (25/8/2019) pasukan Simon menang 4-0 melawan klub divisi 2, Persika Karawang. Gol dicetak oleh Alberto Goncalves, Irfan Jaya, Rizky Pellu, dan Otavio Dutra.

Sedangkan ujicoba kedua, Rabu (28/8/2019), timnas Indonesia menang 2-0 atas Bhayangkara FC. Bhayangkara FC merupakan tim yang pernah ditangani oleh Simon.

Kedua gol diciptakan oleh Alberto Goncalves di menit ke 37 dan Hanif Syahbandi di menit ke 63.

Kedua laga tersebut digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Simon sendiri menyatakan puas atas hasil pemanasan itu, para pemain dinilainya sudah menerapkan instruksi yang diberikan. Dengan dua hasil tersebut, Simon optimis, timnya dapat berbicara banyak di kualifikasi Piala Dunia 2020.

"Para pemain bermain bagus sepanjang latihan sepekan terakhir, dan harapan saya ketika bentrok Malaysia semakin memiliki senjata untuk melumpuhkan mereka," ujarnya.

Mulai tanggal 30 Agustus, Alberto Goncalves dkk akan melakukan pelatnas di Jakarta hingga 5 September melawan Harimau Malaya.

Namun, ada yang disayangkan dari persiapan pelatnas ini. Pasalnya, KTP dan paspor Indonesia yang dinantikan Otavio Dutra belum juga rampung mendekati kick off melawan Malaysia.

Sebenarnya permohonan naturalisasi pemain asal Brasil ini sudah disetujui oleh DPR, namun surat belum juga keluar. Apabila sudah keluar, maka status WNI pemain Persebaya Surabaya itu tinggal ditandantangani oleh Presiden Jokowi.

Otavio Dutra memohon agar semua pihak membantu mempercepat proses naturalisasinya, agar pada waktunya ia dapat memperkuat timnas.

Wahai semua pihak, mengapa proses begitu lambat, walau untuk kepentingan yang mendesak seperti ini? Patut disayangkan.

Simon McMenemy tidak mau ambil risiko, jika sampai waktunya, pemain berusia 34 tahun itu tidak bisa diturunkan karena paspor belum selesai. Oleh karenanya, Simon sudah mempersiapkan empat nama calon pengganti Dutra, mereka adalah Ricky Fajrin, Yustinus Pae, I Made Andhika, dan Hansamu Yama Pranata.

Jalur terjal Indonesia yang bergabung di Grup G ini dihuni oleh antara lain Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.

Dua laga awal (5/9 bentrok Malaysia) dan 10/9 bentrok Thailand bagaimana pun Indonesia harus bisa mencuri angka agar ke depannya jalan lebih mulus dilalui.

Sementara di kubu Malaysia, mereka tidak main-main dalam persiapan perdana melawan Indonesia. Sebelum kick off, mereka melakukan ujicoba terlebih dahulu melawan timnas Yordania, Jum'at (30/8/2019).

Selain itu, psikolog juga disiapkan oleh Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM).

Wakil Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, mengatakan melawan Indonesia tidak pernah mudah. Pihaknya sudah berkonsultasi dengan pelatih Malaysia, Tan Cheng Hoe, agar psikolog dapat menyumbang salah satu kebutuhan timnas Harimau Malaya bentrok Indonesia.

Selain fisik dan taktik, melawan Indonesia juga harus mempunyai mental yang kuat. Kalau fisik dan taktik sudah disiapkan, tapi mental down, akan membuat permainan menjadi kacau. Terlebih untuk meredam sorakan penonton di Stadion GBK.

Kemenangan awal melawan Indonesia bakal menjadi modal krusial Harimau Malaya mengarungi laga-laga selanjutnya.

Yusoff menilai pemain senior seperti Norshahrul Idlan Talaha sudah hafal dengan kondisi laga di GBK, Yusoff mengharapkan dia dapat membagi pengalaman itu kepada pemain-pemain baru.

Hal itu dinilai Yusoff tak kalah penting untuk meredam tekanan di dalam stadion. Mayoritas penonton di stadion tentu akan mendukung tuan rumah, dan sebaliknya Malaysia menghadapi tekanan.

Yusoff juga meminta para suporter Harimau Malaya untuk menjaga diri di negeri orang.

Pelatih Tan Cheng Hoe sendiri memanggil 27 pemain di pelatnas negaranya. Tan menghimbau para pemain agar tidak emosional melawan Indonesia. Melawan Indonesia, laga biasanya selalu emosional. Tapi emosional bakal menjadi boomerang nantinya.

"Berlaga di GBK bukan perkara gampang. Tapi jika mampu adaptasi dengan tekanan, timnya akan lebih fokus, jika tidak terbawa emosi. Emosi akan membuat tim akan kehilangan fokus," ujar Tan.

Tan menilai skuat Indonesia kini lebih baik ketimbang timnas Piala AFF 2018 lalu. Di bawah Simon McMenemy, Indonesia membawa serta lima atau enam pemain naturalisasi.

"Kalau melihat rekor pertemuan, Indonesia dan Malaysia seimbang, tapi sekarang Indonesia lebih serius, Indonesia menyertakan lima atau enam naturalisasi, saya pikir Indonesia lebih mantap sekarang," katanya.

Tim Harimau Malaya akan take off ke Jakarta usai pemanasan lawan Yordania (30/8). Sesuai peraturan, tamu harus sudah berada di sarang tuan rumah paling lambat dua hari sebelum hari pertandingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun