Hutahaean mengatakan bukan orang penting, karena Hutahaean sering tidak melihat Arief di rapat-rapat Gerindra selama Pilpres 2019.
Di rumah Prabowo, Hutahaean juga tidak melihat adanya Arief.
Ucapan Arief dinilai Hutahaean bisa memburukkan citra partai dan koalisi.
Serangan Hutahaean diserang lagi oleh Arief, "Tahu apa Demokrat?" Arief menghentak kalau dirinyalah yang membatalkan AHY menjadi Cawapres yang mendampingi Prabowo.
"Masih untung Demokrat diterima sehingga tidak gelandangan, saya yang batalkan AHY" tangkas Arief, Senin (13/5/2019).
Menanggapi Hutahaean agar memecat Arief, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria akan mempertimbangkan apakah bakal menuruti permintaan Hutahaean.
Sembari meminta maaf atas ucapan-ucapan kadernya, Riza juga menjelaskan pernyataan Arief adalah pernyataan yang bersifat pribadi.
"Jika ada ucapan yang kurang pas dan kurang baik, kami mohon maaf," kata Patria, Minggu (12/5/2019).
Ucapan Arief Poyuono menjepit partai berlambang Mercy?
Akan tetapi ucapan Arief Poyuono ini mendapat support dari pengamat politik CSIS (Center of Stategic and International Studies, Arya Fernandes. Arya menilai koalisi Prabowo memang sudah retak semenjak awal.
Keretakan sudah terlihat berasal dari dua partai, yaitu PAN dan Demokrat.