Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koalisi Adil Makmur Memang Sudah Retak Dari Awal

14 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 14 Mei 2019   06:47 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sandiaga Uno membantah Koalisi Adil Makmur berantakan. Pasalnya setelah PAN diisukan kuat bakal membelot dari Prabowo untuk merapat ke Koalisi Indonesia Kerja pimpinan Pak Jokowi.

Lantas kini, Partai Demokrat juga bakal hengkang dari Prabowo dan sembari menunggu waktu yang tepat, Mercy akan menentukan sikap politiknya usai Pilpres 2019.

Dan yang teranyar, terjadi perang kata-kata antara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dengan Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Dalam pernyataannya, Sabtu (12/5/2019) Arief Poyuono mempersilahkan Demokrat untuk segera hengkang dari Koalisi Prabowo. "Jangan mencla mencle, mau mundur saja susah banget. Kaya undur-undur,"

Arief menuding keberadaan Demokrat di Koalisi Prabowo malah justru menggerus perolehan suara.

Perihal Demokrat akan bergabung ke Jokowi, Arief menyitir kalau Jokowi harus pikir-pikir dulu untuk menerima Demokrat. Pasalnya Demokrat terlibat kasus korupsi. Yang dicontohkan Arief, kasus Hambalang.

Pak Jokowi kan sedang militan memberantas korupsi, jadi jelas Demokrat diragukan oleh beliau, kata Arief.

Arief mengatakan Partai Demokrat hidupnya kini susah dan menggelandang karena tidak diterima kubu manapun.

PDI-P partainya Jokowi. "Nanti juga ibu Megawati pasti menolak Demokrat," kata Arief.

Arief pula mengungkapkan, dulu Mercy diajak Koalisi dengan Prabowo karena kasihan saja.

"Mundur saja, jangan cuma elitnya saja. Kaya undur-undur. Demokrat tak berarti, malah menggerus suara," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun