Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United Menang Lagi

6 Januari 2019   10:11 Diperbarui: 6 Januari 2019   10:31 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setan Merah yang sementara masih berada di posisi keenam klasemen Liga Inggris, dan masih mengharapkan untuk setidaknya finish di posisi keempat. Mereka harus bersaing dengan klub-klub papan atas yang kini berada di atas MU, seperti Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester City, dan Liverpool.

Performa Setan Merah memang tidak mengecewakan paska pendepakan Jose Mourinho seminggu menjelang Natal lalu.

Di tangan penggantinya, Ole Gunnar Solskjaer, Setan Merah selalu memenangkan ke lima laga yang sudah dimainkan.

Di tangan pelatih asal Norwegia ini, Setan Merah membungkam Cardiff City 5-1, Huddersfield Town 3-1, Bournemouth 4-1, Newcastle United 2-0, dan yang terakhir di Piala FA menundukkan Reading dengan skor 2-0.

Piala FA bagi Manchester United juga merupakan bidikan, Solskjaer sangat menginginkan untuk menjadi juara.

Dalam laga yang dihelat di Old Trafford, Sabtu (5/1/2019) malam WIB, babak ketiga FA Cup, kendati menang dengan skor 2-0 namun Solskjaer belum puas atas hasil itu.

Kedua gol itu semua dicetak di babak pertama melalui Juan Mata dari titik putih dan Romelu Lukaku. Babak kedua tidak lagi gol yang terjadi.

Ketidakpuasan Solskjaer ini disebabkan karena cara bermain timnya bukanlah cara yang terbaik. "Reading mengendalikan permainan di lima menit pertama dan tim kami bermain tidak terlalu cepat" katanya.

Di FA Cup itu, Solskjaer tidak memainkan Paul Pogba. Marcus Rashford juga baru dimasukkan di babak kedua. Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez juga dipasang sebagai starter.

Selain itu, perombakan juga dilakukan dengan memberikan debut kepada Tahith Chong, seorang pemain muda asal Belanda di babak kedua.

Di awal pertandingan, Reading mencoba menekan MU lewat permainan bola-bola pendek, namun pada dasarnya MU dan Reading masih belum lepas dalam melakukan tekanan.

Dalam sebuah sebuah counter attack, Setan Merah mendapatkan free kick. Si kulit bundar diarahkan ke Mc Tominay, namun Tominay terjatuh sesudah bentrok dengan bek Reading.

Peluang Setan Merah terjadi lewat Sanchez, namun sayang tembakan Sanchez masih melenceng.

Reading lantas membuang peluang. Yiadom yang menerima umpan dari Mc Cleary melepaskan tembakan, tapi bola masih melebar.

Menit ke 21 wasit memberikan hadiah penalti kepada MU. Sepakan duabelas pas diberikan karena Juan Mata dilanggar Richards di kotak terlarang. Maju sendiri sebagai eksekutor, Mata melaksanakan tugasnya dengan dingin. 1-0 untuk MU.

The Red Devils menggandakan keunggulan di injury time babak pertama. Lewat sebuah counter attack, Romelu Lukaku membobol gawang dengan mengecoh kiper Jaakkola.

Babak pertama pun berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan The Red Devils.

Peluang-peluang berbahaya yang terjadi di babak kedua dari kedua tim tak menghasilkan gol lagi.

Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor 2-0 tetap bertahan milik Manchester United.

Walaupun hanya menghadapi Reading, kasta kedua di Liga Inggris, namun para suporter The Red Devils sangat bersemangat menyaksikan laga itu. Sarang MU, Old Trafford hampir penuh sesak kendati hawa udara musim dingin yang menggigit.

Sejak ditangani Solskjaer, MU selama ini sudah mencetak 16 gol. Kemenangan atas Reading berarti mengantarkan Manchester United ke babak 32 besar FA Cup.

Ole Gunnar Solskjaer ingin meraih mimpi mengangkat trofi juara Piala FA.

Solskjaer kemudian menilai juga bahwa mengembalikan identitas The Red Devils seperti pada masa manajer Sir Alex Ferguson merupakan hal yang penting.

Ketika manajemen Manchester United tengah mengincar kursi tetap manajernya, mereka antara lain sedang mengincar Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino.

Tapi bagi mantan pemain The Red Devils, John O'Shea, Ole Gunnar Solskjaer layak dipertimbangkan untuk manajer tetap MU melihat tren positif MU di tangan Solskjaer.

Di tangan Solskjaer, MU menang terus. Namun kelima lawan yang dikalahkan adalah tim-tim papan bawah.

Sentuhan sebenarnya Solskjaer adalah ketika timnya akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Minggu (13/1/2019) di Stadion Wembley.

Tottenham Hotspur merupakan tim raksasa pertama yang akan dihadapi Manchester United di tangan Solskjaer.

Tottenham Hotspur adalah tim besar, sampai pekan ke 21 mereka berada di posisi ketiga klasemen Liga Inggris. Tottenham Hotspur diperkuat oleh nama-nama seperti Son Heung-Min, Delle Alli, dan Harry Kane.

"Sentuhan Midas", adalah sebutan yang diberikan kepada Ole Gunnar Solskjaer. Dalam dongeng, apa pun yang disentuh Midas akan berubah menjadi emas. Solskjaer yang mampu merubah MU yang muram di tangan Jose Mourinho menjadi MU yang bersinar.

Para fans Setan Merah pun berharap agar sentuhan itu masih ada di Wembley.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun