Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola di Tahun Politik

26 Desember 2018   14:18 Diperbarui: 26 Desember 2018   14:28 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhelatan kompetisi musim ini mundur, berkaitan tahun politik.

Musim kompetisi Liga 1 2019 mendatang serasa berbeda dari sebelumnya.

Lantas timbul pertanyaan, apakah sepakbola Indonesia mengalami kemunduran, atau sebaliknya?

Kedua pertanyaan itu muncul disebabkan karena PT LIB (Liga Indonesia Baru) sebagai operator kompetisi mengundurkan jadwal penyelenggaraan kompetisi Liga 1 menjadi setelah tanggal diselenggarakannya pesta demokrasi, yaitu pilpres dan pileg serentak, pada 17 April 2019.

Dimulainya kick off kompetisi Liga 1 setelah 17 April 2019 dimaksudkan agar tidak terjadi bentrok antara masyarakat yang menyaksikan tontonan bola dengan konsentrasi politik pemilu.

PT LIB sendiri memilih mencari aman atas saran pihak kepolisian, untuk kick off kompetisi setelah berakhir pencoblosan.

Kita tahu, hari pencoblosan 17 April 2019, pesta demokrasi kita akan memilih Presiden/Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.

Sebuah perhelatan sepakbola bakal menyedot begitu banyak perhatian massa yang luar biasa, hal tersebut berpeluang terjadinya gesekan-gesekan antar para pendukung suatu kesebelasan. Untuk tidak terpecahnya konsentrasi kepolisian dalam mengamankan pesta demokrasi pemilu, yang mana bakal memberatkan polisi dengan kinerja tambahan untuk mengantisipasi bentrokan antar para suporter tim. Itulah sebabnya diundur.

Lalu bagaimana dampak dari dimulainya kick off setelah 17 April 2019?

Keuntungan bagi masyarakat dengan penundaan tersebut adalah masyarakat dapat lebih berkonsentrasi pada pesta demokrasi pemilu. Yang mana hal ini dapat meminimalisir terjadinya gesekan-gesekan yang memecah konsentrasi.

Adapun keuntungan bagi klub peserta kompetisi, antara lain klub memiliki waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan diri serta melakukan persiapan yang lebih matang.

Klub memperoleh waktu yang lebih panjang guna menyusun para pemain, maupun pelatih dan skuat lainnya.

Namun selain keuntungan itu, ada juga kerugian bagi klub-klub peserta itu.

Seperti diketahui, di sepanjang tahun 2019, Timnas Indonesia bakal menghadapi kalender FIFA matchday, di antaranya AFF Cup U-22, U-23 AFC qualification, juga SEA Games di Filipina. Dengan begitu, penyelenggaraan kompetisi Liga nanti bakal terpengaruh dengan jadwal-jadwal FIFA matchday itu.

Selain itu, turnamen pra musim Piala Presiden kemungkinan juga tidak akan diselenggarakan karena sangat berdekatan dengan pesta demokrasi.

Selain klub-klub, pemain juga terdampak dengan molornya penyelenggaraan kompetisi, sebab para pemain tidak bakal mendapatkan penghasilan sampai dimulainya musim yang baru.

Hal itu karena, kebanyakan klub di Indonesia mengikat pemainnya dengan sistem per musim, bukan per tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun