Air mata mulai membasahi pipi Aldo. Susi mengusapnya dengan jari-jarinya yang mungil. "Daddy, apa berarti mommy-mommy yang lain bukan kesayangan Tuhan?"
"Bukan begitu, sayang. Mereka hanya diberi waktu lebih lama berada di Bumi. Cepat atau lambat, mereka juga akan kembali ke surga."
"Tapi, aku ingin melihat dan memeluk Mommy, sama seperti teman-temanku memeluk mommy mereka," rengek Susi. Aldo mengelus rambut putrinya.
"Kamu tetap bisa memeluk dan dipeluk Mommy. Meskipun tidak terlihat, kamu bisa merasakan kehangatan Mommy. Di sini." Aldo menunjuk dada Susi. Ia lalu mengajak putrinya berdoa. Setelah itu, mereka berjalan kembali ke tempat parkir.
"Daddy, boleh kapan-kapan kita ke sini lagi?"
"Tentu, sayang." Aldo menuntun gadis kecil itu.
"Daddy, apakah suatu hari nanti Susi bisa jadi malaikat dan tinggal di surga sehingga bisa melihat Mommy?"
"Tentu saja. Pada waktunya nanti, kamu akan menjadi malaikat yang cantik, sama seperti Mommy."
"Aku jadi tidak sabar!" seru Susi ceria.
"Ya, Daddy juga." Aldo tersenyum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI