Aldo kemudian berjalan dengan pelan. Sudah beberapa bulan ia tidak ke sana. Kali ini ia datang bersama gadis kecilnya, dan itu membuatnya begitu resah. Ia tidak tahu bagaimana akan menghadapi anaknya jika mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka.
"Daddy, kita sudah sampai?" tanyanya gemas?"
"Yup. Bukalah matamu, sayang." Aldo mengelus rambut gadis kecil itu.
"Daddy, ini sungguh indah," kata Susi takjub.
Ketika ia membuka mata, yang ia lihat adalah hamparan rumput yang luas, hari itu begitu cerah, seakan menyambut kedatangan Susi dan Aldo.
Gadis kecil itu menyadari, selain rerumputan, ada banyak batu marmer tertanam di situ. Aldo menurunkan gadis kecilnya, dan ia mendarat tepat di depan batu marmer berwarna keabuan. Di bagian atas ada foto seorang perempuan cantik, parasnya mirip Susi, tapi sudah lebih dewasa.
"Daddy! Ini Mommy. Jadi hari ini kita mau bertemu Mommy, ya?" Susi terpekik gembira menyadari foto itu adalah foto yang sama yang terdapat di beberapa sudut rumah mereka.
Aldo mengangguk, lalu berjongkok di sebelah putrinya dan memeluknya.
"Tapi, di mana Mommy sekarang?" tanpa Susi pelan, menengokkan kepala ke segala arah. Aldo terdiam, mengendalikan dirinya.
"Dia sedang melihat kita dari sana, dari surga," sahut Aldo sambil menunjuk ke langit yang cerah.
"Tapi aku tak bisa melihatnya," jawab gadis itu sambil menengok ke langit.