Ukuran kecukupan berolahraga untuk kesehatan dilihat dari berapa jauh manfaat kesehatan yang didapatkan.
"Kalau dulu sering pusing-pusing, namun ketika sudah berolahraga sakitnya itu berkurang atau sembuh. Maka itu sudah cukup," katanya.
Dengan demikian maka kita tidak melihat apakah olahraga itu menghasilkan keringat atau tidak.
Jika berolahraga untuk kesenangan, maka cukup berolahraga itu apabila kesenangan yang diinginkan itu sudah tercapai.
Sedangkan berolahraga untuk prestasi, berolahraga dinilai cukup jika sudah juara.
Kendati demikian, harus diperhatikan detak jantung saat berolahraga itu.
Rumus untuk menentukan detak jantung 100 persen itu adalah 220 - usia.
Misalnya mereka yang berusia 26 tahun, maka 100 persen detak jantungnya adalah 194. Hasil dari 220-26.
Namun harus diperhatikan detak jantung maksimal dan minimal yang diperbolehkan.
Detak jantung maksimal adalah 80 persen.
Jadi jika orang itu berusia 26 tahun seperti contoh yang sudah disebutkan di atas, maka detak jantung maksimal yang diperbolehkan adalah 155,2.