Laporan IBIS World menyebutkan bisnis thrifting di AS bernilai 14,6 miliar USD.
Berdasarkan pertimbangan bisnis bakal tumbuh mencapai 142 miliar USD di tahun 2023 ini. Bahkan bakal terus tumbuh hingga tahun 2026.
Survei Global Statistika tahun 2021 mendapatkan milenial menjadi pendongkrak pertumbuhan itu.
Mereka sangat berhasrat untuk membeli pakaian bekas karena harganya yang jauh lebih murah namun kualitas nya tidak berkurang.
Selain itu, pakaian bekas juga lebih ramah lingkungan.
Statistika menyebutkan dengan pengeluaran uang yang hemat mereka (generasi muda) bisa mendapatkan pakaian branded.
"Ini yang menyebabkan bisnis ini tumbuh," kata Statistika.
Laporan lain berdasarkan survei selain berharga murah, generasi muda membeli thrifting karena dapat menekan limbah industri tekstil melalui daur ulang, daripada produk fast fashion.
Tentu kondisi tersebut menjadi peluang bagi Anda untuk segera memulai bisnis ini.
Di tanah air, sudah ada sejumlah tempat khusus yang menjual pakaian bekas berkualitas ini. Seperti di Gedebage (Bandung) atau Pasar Senen di Jakarta.
Ada juga platform khusus.