Dari Bogor ke Sukabumi kini juga sudah 80 persen rampung jalan tol Bocimi (Bogor-Sukabumi).
Kota (madya) Sukabumi luasnya hanya hanya 48,33 kilometer persegi. Dan dengan demikian Sukabumi menjadi kota ketiga terkecil di Jawa Barat. Setelah Cirebon dan Cimahi.
Terletak di atas ketinggian 584 meter.
Data tahun 2020 populasi penduduk kota kelahiran "Si Tenda Biru" Deasy Ratnasari itu berjumlah 351.102 jiwa.
Sebelumnya berupa distrik, Soekaboemi lantas terbentuk pada tanggal 1 April 1914 di masa pemerintahan Hindia-Belanda dalam bentuk gementee atau Kotapraja.
Hingga kini 1 April menjadi Hari Ulang Tahun kota kelahiran Syahrini itu.
Adanya perkebunan teh di Soekaboemi menjadi daya tarik orang-orang datang ke wilayah ini dan menggerakkan perekonomian. Itulah cikal bakal Sukabumi tumbuh menjadi pusat perekonomian.
Cukup banyak orang Eropa yang mengunjungi kota dingin itu karena selain adanya perkebunan teh juga Sukabumi menghasilkan kopi.
"Teh Goalpara" cukup terkenal di pasaran. Disebut demikian karena daun-daun teh yang menjadi bahan pembuatan teh itu dipetik dari perkebunan teh di Goalpara, sebuah wilayah di sebelah timur Kota Sukabumi, di daerah pegunungan.
Dalam catatan arsip Hindia-Belanda, kata Soekaboemi pertama kali disebutkan seorang berkebangsaan Belanda yang merupakan administrator perkebunan teh di wilayah itu, namanya Andries Christofel Johannes de Wilde.
Ada dua versi asal-usul mengapa nama Soekaboemi disebutkan untuk wilayah ini.