Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Fakta "Kota Moci" Sukabumi, Didirikan Tahun 1914 oleh Pemerintahan Hindia-Belanda sebagai Kotapraja (Gementee)

12 Juni 2022   10:05 Diperbarui: 12 Juni 2022   10:19 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukabumi tempo dulu (republika.co.id)

Sebutkan kota apa saja yang Anda tahu di Jawa Barat?

Di sana tentunya ada Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, dan Sukabumi.

Kota mana dari antara kota-kota itu yang pernah Anda kunjungi atau jatuh hati kepadanya?

Mungkin Sukabumi.

"Kota Moci" itu terletak sekitar 115 kilometer ke arah selatan Jakarta dan 90 kilometer barat daya Bandung.

Fakta apa saja melekat kepada kota yang mungkin Anda cintai ini?

Kota Sukabumi dikenal akan kuliner nya yang mengundang selera dan merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi kota dingin ini.

Salah satu kulinernya yang terkenal adalah Kue Moci. Bahkan karenanya Sukabumi dijuluki juga sebagai "Kota Moci".

Sukabumi adalah kota (madya) kecil yang dikelilingi oleh Kabupaten nya yang cukup luas. Kabupaten Sukabumi ini yang terkenal di antaranya Pantai Pelabuhan Ratu yang sohor dengan "Nyai Roro Kidul"nya. Sang penguasa laut Selatan.

Ada juga Cibadak yang kini sedang dibangun pusat teknologi masa depan yang digadang-gadang sebagai "Silicon Valley".

Dari Bogor ke Sukabumi kini juga sudah 80 persen rampung jalan tol Bocimi (Bogor-Sukabumi).

Kota (madya) Sukabumi luasnya hanya hanya 48,33 kilometer persegi. Dan dengan demikian Sukabumi menjadi kota ketiga terkecil di Jawa Barat. Setelah Cirebon dan Cimahi.

Terletak di atas ketinggian 584 meter.

Data tahun 2020 populasi penduduk kota kelahiran "Si Tenda Biru" Deasy Ratnasari itu berjumlah 351.102 jiwa.

Sebelumnya berupa distrik, Soekaboemi lantas terbentuk pada tanggal 1 April 1914 di masa pemerintahan Hindia-Belanda dalam bentuk gementee atau Kotapraja.

Hingga kini 1 April menjadi Hari Ulang Tahun kota kelahiran Syahrini itu.

Adanya perkebunan teh di Soekaboemi menjadi daya tarik orang-orang datang ke wilayah ini dan menggerakkan perekonomian. Itulah cikal bakal Sukabumi tumbuh menjadi pusat perekonomian.

Cukup banyak orang Eropa yang mengunjungi kota dingin itu karena selain adanya perkebunan teh juga Sukabumi menghasilkan kopi.

"Teh Goalpara" cukup terkenal di pasaran. Disebut demikian karena daun-daun teh yang menjadi bahan pembuatan teh itu dipetik dari perkebunan teh di Goalpara, sebuah wilayah di sebelah timur Kota Sukabumi, di daerah pegunungan.

Dalam catatan arsip Hindia-Belanda, kata Soekaboemi pertama kali disebutkan seorang berkebangsaan Belanda yang merupakan administrator perkebunan teh di wilayah itu, namanya Andries Christofel Johannes de Wilde.

Ada dua versi asal-usul mengapa nama Soekaboemi disebutkan untuk wilayah ini.

Versi pertama menyebutkan Sukabumi berasal dari bahasa Sansekerta, Suka dan Bhumi.

Suka artinya kesenangan, cinta. Sedangkan Bhumi artinya tanah atau daerah.

Jadi Sukabumi adalah Bumi yang disukai.

Sedangkan versi kedua menyebutkan Sukabumi berasal dari bahasa Sunda Suka dan Bumen. Bumen artinya menetap.

Hal tersebut memaknai jika Sukabumi adalah tempat yang disukai untuk menetap karena udaranya sejuk.

Sukabumi menjadi salah kota yang pesat dalam pembangunannya. Di kekinian kita dapat melihat banyak gedung-gedung baru didirikan. Dari pusat perbelanjaan, pusat pemerintahan, restoran kekinian, dan sebagainya.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota kelahiran Pramudya Kusumawardana (pebulutangkis ganda putra Indonesia berpasangan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan) itu ada gedung-gedung bersejarah yang dapat Anda lihat di antaranya adalah Masjid Agung, Alun-alun Kota Sukabumi, atau Lapangan Merdeka.

Tak jauh dari Sukabumi (sekitar 15 kilometer ke arah Cibadak) baru saja diresmikan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada tahun 2019 Situgunung Suspension Bridge, jembatan gantung terpanjang se Asia Tenggara.

Yuk kunjungi Sukabumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun