Memang benar kata "mudik" itu berasal dari kata udik yang dalam bahasa Sunda dan Betawi udik ini berarti kampung atau desa pinggiran.
Mudik atau pulang ke kampung halaman ini berkonotasi pulang kampung pada Hari Raya, Hari Raya IdulFitri atau Natal.
Sumber menyebutkan mudik atau pulang kampung ini berawal dari masa Kerajaan Majapahit.
Seperti diketahui, Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah hadir di Nusantara. Kekuasaannya meliputi bukan saja di Nusantara bahkan mencapai Asia Selatan dan Madagaskar di Pantai Timur Afrika.
Dengan demikian Raja Majapahit lantas menempatkan masing-masing perwakilannya di masing-masing wilayah kekuasaannya itu.
Pada waktu-waktu tertentu, mereka pulang ke kampung halaman, yaitu di Trowulan, ibukota Kerajaan Majapahit untuk menghadap sang Raja.
Sedangkan istilah mudik sendiri menjadi trending pada tahun 1970-an yaitu pada masa pemerintahan Soeharto, Presiden ke 2 RI.
Apa sebabnya?
Seperti diketahui, Presiden Soeharto mempunyai kelebihan tersendiri yaitu membangun negara, hingga Soeharto dijuluki "Bapak Pembangunan".
Seiring dengan itu, pemerintahan Orde Baru mulai melakukan dan menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan di kota-kota besar terutama Jakarta, juga Bandung, Medan, atau Surabaya.
Dengan demikian pusat-pusat pertumbuhan itu mendorong "orang-orang kampung" berangkat ke kota untuk mencari nafkah.