Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bagi Penderita Diabetes, Bolehkah Berpuasa?

4 April 2022   11:31 Diperbarui: 4 April 2022   11:41 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa bagi penderita diabetes (hellosehat.com)


Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan rukun ke 3 dari 5 rukun Islam lainnya yang wajib dilakukan sebagai tanda keislaman seseorang.

Berpuasa adalah tidak makan dan minum selama lebih kurang 13 jam dalam sehari, mulai dari waktu Imsak sampai kepada "bedug ditalu" tanda untuk berbuka puasa.

Bukan hanya sampai disitu, puasa juga mengajari kita meredam nafsu amarah, emosi, dan kebencian kepada sesama manusia. Karena ini adalah bulan suci.

Bulan penuh Rahmat dan Ampunan, dimana segala perbuatan baik yang dilakukan dilipatgandakan pahalanya.

Marilah kita mengejar segala perbuatan baik di bulan Ramadhan ini, memperbanyak ibadah, sholat tarawih, tadarusan, dan mendekatkan diri pada Illahi.

Dalam dunia kesehatan pun, puasa bermanfaat. Dimana makan terlalu banyak bisa membahayakan kesehatan.

Berpuasa juga sebagai upaya detoksifikasi atau membuang racun. Karena tanpa kita sadari, sulit bagi kita untuk tidak melahap makanan atau minuman yang nikmat di keseharian, yang mana lama kelamaan darinya banyak menyimpan racun.

Dengan menahan nafsu amarah, puasa juga mengajari kita untuk tetap bertahan di tengah-tengah segala macam masalah kehidupan yang hampir selalu ada.

Kini muncul pertanyaan-pertanyaan yang kerap diajukan oleh para penderita diabetes. Apakah saya sebagai seorang penderita diabetes diperbolehkan untuk berpuasa?

Dilansir dari Virta Health, selalu ada risiko bagi para penderita diabetes dalam menjalankan puasa.

Virta Health menyebutkan sejumlah 3 risiko yang bisa muncul kepada mereka penderita diabetes di bulan puasa ini, yaitu dehidrasi, hiperglikemi (gula darah tinggi), dan hipoglikemi (gula darah rendah).

Adapun dehidrasi atau kekurangan asupan cairan di dalam tubuh umum menjadi masalah bagi mereka yang menjalankan puasa lainnya, bukan hanya seorang penderita diabetes saja.

Seperti diketahui, tubuh kita 80 persennya terdiri dari air. Jika kurang dari itu, akibat kurang asupan air maka tubuh akan "terguncang". Misalnya nafas yang berbau, bibir kering, atau pusing.

Untuk itu, dunia medis mensiasati kondisi seperti itu dengan mengonsumsi lebih banyak minum air di waktu "senggang" artinya di saat sahur dan sesudah berbuka.

Minumlah air 2 gelas saat berbuka, 1 gelas sebelum makan malam, 1 gelas sesudah makan malam, 1 gelas sebelum sholat tarawih, dan 1 gelas sebelum tidur. 

Jika diperhatikan ada 2 gelas dan 4 gelas sesudah berbuka puasa.

Dan minumlah 2 gelas di saat waktu sahur. 1 gelas saat bangun tidur dan 1 gelas sesudah makan sahur.

Jadi jika diperhatikan ada pola 2-4-2.

Itulah pola minum di bulan Ramadhan yang dianjurkan para ahli untuk menyiasati kekurangan cairan selama berpuasa di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.

Khususnya bagi penderita diabetes, para ahli kesehatan menganjurkan para penderita diabetes jangan makan berlebihan bahkan di saat berbuka puasa atau sahur. 

Makan terlalu banyak dapat mengakibatkan lonjakan glukosa darah.

Seperti pada umumnya diabetes ini salah satu penyebabnya adalah mengonsumsi makanan atau minuman manis, maka tentunya janganlah terlampau banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis ini baik di saat berbuka maupun sahur.

Jika Anda berdiskusi dengan dokter, biasanya dokter Anda akan menganjurkan Anda untuk makan makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Karena makanan tinggi lemak ini akan membikin kenyang lebih lama serta takan menaikkan gula darah.

Pola 2-4-2 seperti yang disebutkan di atas tentu juga berlaku bagi Anda penderita diabetes dalam menjalankan puasa.

Sebaiknya konsumsilah air putih.

Dan yang pertama-tama beritahukan dokter Anda jika Anda mempunyai rencana untuk berpuasa.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan diabetes atau hipertensi, maka dokter Anda akan melakukan penyesuaian selama Ramadan ini. Dan itu harus dibawah pengawasan dokter Anda.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun