Setiap harinya tubuh manusia membutuhkan tiga "rasa" ini untuk diambil manfaatnya. Yaitu Gula, Garam, dan Lemak.
Ketiga jenis rasa itu dalam wujudnya bisa dalam bentuk gula pasir, garam dapur, atau lemak biasa.
Bisa juga dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Ketiga rasa itu mengandung sesuatu yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Namun jika berlebihan dapat menimbulkan sejumlah penyakit tertentu.
Seperti kanker, jantung, diabetes, hipertensi, atau obesitas (kelebihan berat badan).
Jika dikonsumsi berlebihan gula dapat menyebabkan obesitas atau diabetes. Garam jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan hipertensi. Begitu juga lemak, kalau dikonsumsi berlebihan maka kolesterol jahat akan menyebabkan penumpukan kolesterol yang ujung-ujungnya terkena penyakit jantung.
Gula diperlukan tubuh sebagai pembangkit energi. Sedangkan garam selain untuk menambah citarasa, garam juga merupakan sumber natrium untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Sementara lemak dibutuhkan untuk sumber energi, mendukung fungsi otak, penyerapan vitamin, dan pembentukan hormon.
Oleh karenanya para ahli kesehatan memberikan rumusan jumlah kadar Gula Garam dan Lemak yang dibutuhkan dan tidak boleh melebihi apa yang dianjurkan.
Jika kebutuhan energi Anda 2000 kalori per hari maka konsumsi harian Gula Anda adalah setara atau tidak boleh melebihi 50 gram per harinya atau 4-8 sendok teh.
Batas asupan garam per harinya adalah 5 gram atau setara 1 sendok teh untuk orang dewasa.
Sedangkan batas asupan Lemak adalah 67 gram atau setara 5-6 sendok teh per harinya.
Untuk memudahkan mengingatnya, maka Kementerian Kesehatan RI membuat rumusan G4G1L5.
Gula 4 sdt, Garam 1 sdt, dan Lemak 5 sdt per harinya.
Berpuasa bagi umat Islam merupakan rukun ketiga yang diwajibkan untuk menjalankannya di antara kelima rukun Islam lainnya.
Dengan berpuasa maka kita belajar untuk menahan nafsu mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung ketiga rasa yang dibutuhkan tubuh itu yang jika dikonsumsi berlebihan maka akan menimbulkan penyakit.
Berpuasa dalam dunia kedokteran juga bermanfaat untuk membuang racun di dalam tubuh. Karena tanpa kita sadari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari berpotensi mengandung kadar racun yang bisa membahayakan kesehatan.
Setelah seharian berpuasa, maka tibalah saatnya bedug ditabuh untuk berbuka puasa. Alangkah nikmatnya berbuka.
Terkadang kita bingung makanan atau minuman apa pertama kali yang akan dikonsumsi begitu bedug buka puasa ditalu.
Oleh karenanya menu kesukaan Rasullullah dalam berbuka puasa ini perlu dijadikan referensi bagi umat Muslimin untuk berbuka puasa.
Menu buka puasa kesukaan Rasullullah umumnya didominasi oleh buah-buahan.
Buah-buahan memang layak dikonsumsi karena mengandung zat-zat untuk kesehatan. Karena buah-buahan itu merupakan sumber nutrisi dan kesegaran.
Adapun menu kesukaan Rasullullah untuk berbuka puasa itu adalah kurma, susu, madu, buah anggur, buah zaitun, buah delima, buah labu, dan buah ara.
Bahkan kurma menjadi sangat populer di kalangan umat Muslim sebagai salah satu pembatal puasa.
Rasullullah sendiri bersabda dan menganjurkan umatnya untuk berbuka pertama-tama dengan makan kurma.
"Jika kamu berbuka makanlah kurma, kalau tidak ada minumlah air putih karena ia suci," demikian sabda Rasulullah.
Kurma ini mengandung gula alami (karbohidrat) yang diperlukan tubuh untuk pembangkit energi. Rasanya yang manis dan nikmat dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama.
Sedangkan air putih dapat mengisi tubuh dengan cairan yang diperlukan setelah seharian berpuasa.
Selamat menjalankan ibadah puasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI