Namun catatan yang dibuat oleh ahli zoologi Van Heerwarden pada tahun 1923 lah yang banyak dijadikan barometer tertariknya orang-orang dari Eropa untuk datang ke Sumatera untuk mengetahui lebih banyak tentang mahluk itu.
Van Heerwarden mengatakan mahluk hitam itu tingginya seperti tinggi seorang anak berusia 3-4 tahun namun wajahnya lebih tua dan rambutnya panjang.
Heerwarden menulis bahwa mahluk itu adalah manusia bukan sejenis kera atau hewan lainnya. Heerwarden juga tak habis pikir sosok itu memegang tombak.
"Ketika aku melihatnya, mereka menghindar dan masuk ke hutan," kata Heerwarden.
Orang-orang kerdil Jambi itu masuk ke dalam salah satu studi Cryptozoology.
Beberapa kali ekspedisi yang dibiayai National Geographic Society sudah dilakukan dengan mengunjungi Jambi untuk mengadakan penyelidikan.
Namun hasilnya masih jauh dari kata memuaskan.
Pada tahun 1994 seorang peneliti asal Inggris yang bernama Debbie Martyr  mengklaim berhasil melihat sosok yang selama ini menjadi topik.
Debbie melihat mahluk itu yang tingginya antara 75-125 cm setelah tiga pekan dia menginap di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Sama seperti yang dilihat Heerwarden, Debbie juga melihat mahluk itu memegang tombak dan berjalan tegak.
Sampai saat ini belum ada foto atau video asli tentang fisik orang-orang kerdil itu. Masih misterius.