"Sesungguhnya Merah Putih sudah 'berkibar' di dada kita semua," kalimat tersebut adalah salah satu cuplikan yang dikatakan oleh Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI Puan Maharani.
Ironis, di saat Indonesia menjadi juara Piala Thomas namun tidak ada bendera merah-putih berkibar di podium, namun beruntung, kita masih bisa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Indonesia juara, dan tidak berkibarnya Merah Putih menjadi trending topic. Mereka menyayangkan di saat juara, tidak Merah Putih di podium.
Akibat sanksi dari WADA (World Anti Doping Agency) tiga negara yaitu Indonesia, Thailand dan Korea Utara tidak boleh mengibarkan bendera nasional di ajang internasional, kecuali Olimpiade.
Puan mengatakan keberhasilan Indonesia membawa kembali Piala Thomas ke pangkuan ibu Pertiwi merupakan momen kebangkitan bulutangkis Indonesia setelah selama 19 tahun lamanya lambang supremasi putra beregu melanglang buana ke luar negeri.
Puan juga mengatakan Indonesia supremasi sebagai yang terbanyak memegang Piala Thomas yaitu 14 kali dibandingkan rivalnya Cina yang 10 kali.
"Saya salut, bulutangkis kita justru bangkit di saat kondisi Covid-19," katanya.
Seperti diketahui Indonesia mengalahkan Cina dengan skor 3-0 di final yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10/2021).
"Jarang-jarang" Indonesia menang sampai 3-0 atas negeri Tirai Bambu itu. Hal tersebut menunjukkan ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia tampil perkasa.
Selain karena skuad Indonesia sekarang ini memang lebih unggul secara ranking dunia daripada Cina, faktor pengalaman pelatih juga sangat berperan.
Indonesia memiliki Herry Iman Pierngadi pelatih ganda putra yang dijuluki dengan "Naga Api". Atau Hendry Saputra pelatih tunggal putra.
Para pemain juga kompak dalam menjalin semangat juang.Â
Tim pelatih memasang taktik yang tepat dalam susunan pemain. Terjadi kejutan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (7) dipasang sebagai ganda pertama, sebaliknya Kevin Sanjaya Sukamuljo yang dipasangkan dengan Daniel Marthin sebagai ganda kedua.
Namun justru "Fajri" dapat bermain lepas dan mengalahkan perlawanan He Jiting/Zhou Hao Dong dengan dua gim 21-12 dan 21-19 dalam tempo 43 menit.
Ini yang membuat kedudukan menjadi 2-0 Indonesia unggul atas Cina. Di partai pertama, Anthony Sinisuka Ginting (5) menang tiga gim dari Lu Guang Zu (27) dalam waktu 77 menit. 18-21, 21-14, dan 21-16.
Shi Yuqi yang menjadi tunggal pertama Cina tidak bisa main karena cedera ketika menghadapi Kento Momota (Jepang) di semifinal sehari sebelumnya.
Kemenangan Jonatan Christie di partai ketiga atas Li Shi Feng (65) dengan skor 21-14, 18-21, dan 21-14 dalam tempo 82 menit menjadikan Kevin/Daniel dan Shesar Hiren Rhustavito tidak usah susah payah turun karena Indonesia sudah menang dengan 3-0.Â
Dalam sejarahnya hanya ada 5 negara yang pernah memegang Piala Thomas itu yaitu selain Indonesia (14 kali), Cina (10 kali), yang lain adalah Malaysia (5 kali), serta Jepang dan Denmark masing-masing satu kali.
Setelah 2002 dimana berakhir kali sebelumnya Indonesia juara, Indonesia tercatat dua kali menembus partai puncak yaitu pada edisi 2010 dan 2016.
Sayangnya pada 2016 itu Piala Thomas harus dibawa ke luar Asia. Indonesia kalah 2-3 dari Denmark. Sehingga "Tim Dinamit" itu menjadi satu-satunya negara di luar Asia yang membawa Piala Thomas ke negaranya.
Menang 5-0 di fase grup atas Aljazair, selanjutnya Ginting dkk menundukkan Thailand 3-2 dan Malaysia 3-2. Di Piala Thomas 2020 ini.
Di perempatfinal Indonesia menyingkirkan musuh bebuyutan Malaysia dengan 3-0. Di semifinal menyingkirkan tuan rumah Denmark dengan skor 3-1.
Salam juara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H