Dalam sejumlah prasasti yang ditemukan antara lain Kebon Kopi atau Prasasti Munjul disebutkan memang hanya Purnawarman lah satu-satunya raja Tarumanagara yang membuat rakyat rakyatnya sejahtera, aman, dan berkeadilan.
Untuk menciptakan keamanan, dengan dipimpin langsung oleh Purnawarman, "Harimau Tarumanagara" (julukan Purnawarman) memerangi dan memberantas para bajak laut yang sangat meresahkan keamanan para nelayan.
"Harimau Tarumanagara" juga menghabisi para perampok yang meresahkan keamanan masyarakat pada waktu itu.
Purnawarman juga menguasai 48 kerajaan bawahan di wilayahnya yang tersebar dari Cirebon, Bogor, Jakarta, dan Banten. Mereka semua memberikan upeti sebagai tanda takluk kepada Purnawarman.
Dalam upaya membuat rakyatnya sejahtera, usaha yang dilakukan Purnawarman antara lain membuat Sungai Gomati sepanjang 12 kilometer guna mencegah bencana banjir atau pun untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau.
Kali Candabaga dan Kali Cupu di wilayah Cirebon juga di guna alihkan pemanfaatannya untuk mengairi sawah dan ladang-ladang milik rakyat.
Jika tiba masanya musim kemarau, maka rakyat sudah tersedia air itu yang bisa digunakan.
Itulah mengapa Purnawarman dijuluki sebagai "Harimau Tarumanagara" karena selain gagah berani, memiliki raja-raja bawahan, juga karena memberikan rakyatnya kesejahteraan dan kemakmuran.
Di Tiongkok, dalam sastra Dinasti Sui disebutkan jika utusan dari Tarumanagara pernah melawat ke negeri Panda itu pada 528 dan 535 Masehi.
Sedangkan di Dinasti Tang ditemukan juga sastra yang berisi tulisan bahwa utusan dari Tarumanagara pernah mengunjungi Tiongkok pada 666 dan 669 Masehi.
Ingat Fa Hien?Â