"Perjanjian tertulis inilah yang akan menjadi pedoman dan rujukan selama menjalani bisnis bersama teman. Tanpa aturan main tersebut, sulit rasanya menghindar dari perpecahan," tegas Flora.
Menurut Erwin, selain tidak adanya aturan main yang jelas dan tertulis, faktor lain yang dapat memicu perpecahan adalah ketiadaan visi yang kuat, sehingga sering sekali di tengah jalan ada perasaan diperlakukan tidak adil dan berujung pada bubar jalan.
Jika sudah demikian, Flora mengingatkan bahwa toleransi pertemanan sejauh bisa diterapkan kalau aturan mainnya jelas. Meski teman sendiri, kalau dia salah tetap harus ditegur dan diberikan sanksi.
"Barangkali cara memberitahunya yang sedikit berbeda, misalnya dilakukan empat mata atau dalam suasana non-formal, tidak saat meeting bersama karyawan lain atau anak buah," saran Flora. "Istilahnya, ditegur secara kekeluargaan."
Sekali lagi, dalam berpartner dengan teman sebaya, tetaplah junjung profesionalisme sebagai acuan bertindak. Dengan begitu, bisnis berjalan lancar, pertemanan pun tak bubar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H