Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teliti Terlebih Dahulu Topik yang Hendak Kita Tulis

5 Juli 2017   10:50 Diperbarui: 5 Juli 2017   15:16 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi pun ditawarkan oleh para pakar untuk membuat media sosial kita kembali sejuk.

"Masing-masing dari kita harus kembali sadar bahwa tulisan-tulisan di media sosial sangat perlu dikritisi dan perlu selalu dicek kebenarannya. Dengan kata lain, masyarakat harus bisa bersikap kritis terhadap unggahan di media sosial," tegas Raymond.

Bagaimana jika yang mengunggah hal-hal yang kurang bijak di media sosial adalah orang yang kita kenal? Menurut Iva, jika hubungan kita cukup dekat dengan orang tersebut, jangan ragu untuk mengingatnya. Dekati dia dan tunjukkan bahwa perilakunya di media sosial dapat merugikan tak hanya orang lain, tapi juga dirinya sendiri.

Sementara itu, Iva mengingatkan agar kita jangan tergantung pada media sosial. Ketergantungan inilah yang menjadi pintu masuk seseorang untuk menuliskan atau mengunggah sesuatu yang terlintas di benaknya tanpa memikirkan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan.

Secara senada, Raymond menyarankan agar kita menutup akses dari akun-akun yang tidak bertanggung jawab, provokatif, atau selalu menjelekkan golongan tertentu. Agar tak terprovokasi, jadilah pembaca yang kritis dan pelajari berbagai sumber.

Selanjutnya, agar kita sendiri tidak melakukan hal serupa: teliti terlebih dahulu topik yang hendak kita tulis. Pelajari atau baca berbagai sumber mengenai topik tersebut.

Dampak dari perilaku buruk di media sosial sudah tidak main-main, karena bisa mengarah pada provokasi sosial dan cyber bullying.

"Jadi, masalahnya tidak sekedar unggah sesuatu, tapi efek dari unggahan tersebut yang menggerus esensi sosial dan tata krama sosial. Ini adalah problem besar yang harus disikapi dengan bijak oleh kita semua," pungkas Iva.

Jika media sosial adalah keniscayaan yang tidak bisa dibendung, maka yang bisa kita lakukan adalah menjadi lebih teliti dan kritis, serta memilah hal yang positif untuk diunggah. Mari, kembali sejukkan timeline kita di media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun