"Perbanyak minum air, konsumsi buah dan sayuran," saran Dr Frieda. "Banyak-banyaklah makan buah yang tinggi kandungan air dan seratnya, seperti semangka, pepaya, melon, apel, dan pir. Intinya, jaga pola diet sehat".
Selain pola makan, Dr Frieda menyarankan agar anak memperbanyak aktivitas fisik mereka sehingga otot usus jadi lebih aktif. "Hindari stres. Biasanya stres psikologis pada anak bisa menyebabkan konstipasi. Kalau konstipasi sudah berlangsung selama dua minggu, segera bawa ke dokter," tegasnya.
"Bila keluhan baru berlangsung mingguan, pemberian minum dan makanan berserat umumnya masih efektif. Bila keadaan sudah berlangsung bulanan, maka perlu mendapat obat pencahar yang diminum secara rutin sampai tinja lunak dan frekuensi buang air besar berlangsung paling tidak dua hari sekali," jelas Dr Hegar.
Ia mengingatkan bahwa untuk pemakaian obat pencahar ini harus dalam pengawasan dokter. "Banyak jenis pencahar di pasaran. Penentuan jenis obat harus berdasarkan petunjuk dokter " pungkas Dr Hegar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H