Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memulai Bisnis Saham di Usia Pensiun, Harus Mulai dari Mana? (Bagian-1)

25 April 2023   15:32 Diperbarui: 26 April 2023   07:08 3743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Bandarmology di pasar saham, Sumber: investbro.id

Fenomena Bandarmology di pasar saham, Sumber: investbro.id
Fenomena Bandarmology di pasar saham, Sumber: investbro.id

Dan yang menjadi korban atau pihak yang selalu rugi biasanya adalah pemain kecil atau ritel karena keterbatasan mereka dalam melakukan riset, analisis dan dana yang mereka miliki. Selain itu para pemain kecil atau ritel ini juga rawan terjebak pom-pom atau berita palsu yang sengaja disebar oleh bandar atau market maker.

Itulah gambaran sekilas mengenai dunia pasar saham, setelah mengatahui fakta seperti itu dan kita memutuskan lanjut terjun ke pasar saham, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?

Sebelum masuk ke hal teknis, seperti bagaimana memilih broker (perusahaan sekuritas) yang baik, bagaimana cara membuka account, bagaimana cara mengatur portofolio dan lain sebagainya, pertama-tama kita harus memahami konsep dan filosofi bermain di pasar saham.

Terjun ke dalam pasar saham ibarat masuk ke dalam medan perang. Dalam kondisi perang ada ungkapan lama "All is fair in war and love". Untuk memenangkan peperangan kita harus menggunakan strategi dan taktik yang efektif karena lawan kitapun melakukan hal yang sama.

Salah satu konsep atau filosofi strategi perang yang paling mashyur dan cocok digunakan di pasar saham adalah strategi perang Sun Tzu yang mengatakan "Kenali dirimu sendiri dan kenali musuhmu, maka dalam 100 pertempuran kita akan selalu menang"

Jadi sebelum terjun ke dalam medan perang, pertama-tama kita harus mengenal diri kita sendiri. Mengenal diri sendiri artinya kita mengetahui motivasi untuk berbisnis saham, kemampuan keuangan atau modal yang kita miliki dan sifat atau karakter diri kita sendiri.

Setelah kita mengetahui dan memahami secara mendalam kekuatan dan kelemahan diri sendiri, langkah selanjutnya adalah menentukan area atau medan yang kita pilih untuk bermain, dimana peluang kita untuk menang paling tinggi.

Menentukan area permainan kita otomatis akan menentukan tipe investor seperti apa yang akan kita jalani.

Berdasarkan cara bermain di pasar saham secara umum ada dua jenis investor yaitu value investor dan technical investor. Value investor membeli saham berdasarkan nilai sebenarnya atau intrinsic value yang direpresentasikan melalui laporan keuangan dan prospek perusahaan kedepannya.

Sebaliknya technical investor membeli saham berdasarkan pergerakan pasar yang mencerminkan kekuatan supply and demand serta perilaku psikologis para pemain saham. Pergerakan harga saham ini diyakini akan membentuk pola tertentu dan akan terulang di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun