Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Berbisnis Saham Setelah Pensiun, Apakah Sebuah Pilihan yang Rasional?

24 April 2023   16:54 Diperbarui: 24 April 2023   18:12 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis saham (Sumber: Thinkstock)

Ya, berbisnis saham merupakan alternatif bila dana pensiun kita tidak cukup untuk membeli asset yang dapat menghasilkan passive income yang kita inginkan sementara kita juga tidak punya skill dan pengalaman yang cukup untuk memulai bisnis riil.

Namun demikian bisnis saham ini juga memiliki tantangannya sendiri, tidak semudah seperti yang kita bayangkan atau yang diceritakan oleh para guru saham, influencer atau youtuber saham.

Dan seperti bisnis riil, tidak semua orang cocok untuk melakukan bisnis ini. Ada beberapa persyaratan yang akan sangat menentukan apakah kita cocok menekuni bisnis ini atau sebaliknya.

Syarat pertama adalah kemauan belajar yang menggebu meski usia sudah tidak muda lagi, karena kita melakukan ini di usia pensiun. Ada beberapa orang yang masih mampu dan mau belajar hal yang baru di usia yang tergolong tua namun banyak juga yang tidak mau dan tidak mampu lagi.

Syarat kedua adalah suka melakukan analisa. Bagi yang sudah terbiasa melakukan Analisa dalam pekerjaan sehari-hari sebelum pensiun, melakukan Analisa terhadap emiten atau perusahaan terbuka (Tbk) bukan hal yang sulit, mungkin malah menyenangkan karena sudah seperti melakukan hobi.

Analisa yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat berdasarkan laporan keuangan, kemampuan menilai apakah para pengelola perusahaan baik komisaris ataupun direktur memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni, dan terakhir kemampuan untuk memprediksi apakah kedepannya perusahaan ini akan mampu bertumbuh atau sebaliknya.

Syarat dasar lain tentunya adalah memiliki literasi keuangan yang baik seperti mengetahui jenis-jenis investasi pasar modal dan resikonya, pengaturan keuangan atau money management yang baik.

Dan terakhir, the last but not least, adalah menyiapkan mental atau psikologis sebagai pebisnis saham sebelum masuk bisnis ini karena faktor psikologis akan sangat menentukan keberhasilan para pebisnis saham selain kemampuan Analisa fundamental dan teknikal.

Jika syarat-syarat di atas dipenuhi maka memilih berbisnis saham sebagai alternatif mencari tambahan penghasilan setelah pensiun merupakan pilihan yang rasional.

Catatan

Tulisan saya selanjutnya merupakan serial panduan berbisnis saham bagi para pensiunan yang tertarik masuk ke pasar saham untuk mengisi kegiatan di masa pensiun sekaligus sebagai sumber penghasilan tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun