Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Berbisnis Saham Setelah Pensiun, Apakah Sebuah Pilihan yang Rasional?

24 April 2023   16:54 Diperbarui: 24 April 2023   18:12 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis saham (Sumber: Thinkstock)

Pada masa awal bisnis berjalan sering kali perusahaan harus jatuh bangun, belajar dari kesalahan atau kondisi yang tidak terduga sebelumnya dan banyak di antara mereka yang akhirnya mati atau layu sebelum berkembang.

Jadi kesimpulannya memulai bisnis setelah pensiun sangat berisiko tinggi, dan konsekuensinya bila gagal biasanya akan sangat menguras tabungan atau dana pensiun yang sudah kita siapkan bertahun-tahun lamanya.

Foto Ilustrasi Berbisnis Saham Setelah Pensiun, Sumber: finansialku.com
Foto Ilustrasi Berbisnis Saham Setelah Pensiun, Sumber: finansialku.com

Dengan demikian kedua pilihan untuk tetap berpenghasilan setelah pensiun, baik terus bekerja lagi maupun memulai bisnis baru sama-sama sulit untuk dilakukan oleh sebagian besar pensiunan.

Kedua pilihan di atas sama-sama sulit karena idealnya fase setelah pensiun adalah rehat dari pekerjaan rutin dan menikmati hidup bersama orang-orang tercinta dan cukup mengandalkan dana pensiun atau passive income untuk membiayai hidup pada fase ini.

Untuk mendapatkan passive income sedikit dibawah gaji kita sebelum pensiun membutuhkan modal yang sangat besar, dan umumnya dana pensiun yang sudah kita siapkan tidak cukup untuk itu.

Di lain pihak bila hanya mengandalkan tabungan atau dana pensiun yang sudah kita siapkan bisa jadi akan habis sebelum waktunya karena tergerus inflasi atau ada kebutuhan yang tidak terduga lainnya.

Salah satu rule of thumb untuk menilai apakah dana pensiun yang kita siapkan cukup atau tidak adalah menghitung biaya hidup minimum setelah pensiun sesuai dengan gaya hidup yang kita inginkan selama 15 -- 20 tahun kedepan.

Sebagai contoh misalkan biaya hidup minimum kita dan pasangan kita setelah pensiun sekitar 10 juta rupiah per bulan, ini setara dengan 120 juta per tahun, maka kita harus menyiapkan dana pensiun sekitar 1.8 milyar sampai 2.4 milyar.

Bila dana pensiun yang telah kita kumpulkan masih dibawah jumlah minimum yang dibutuhkan maka pilihannya adalah kita harus menurunkan gaya hidup menyesuaikan dana yang kita punya, dan tentunya ini pasti tidak nyaman kalau perubahan gaya hidup kita terlalu ekstrim.

Meskipun dana pensium kita terbatas ternyata ada pilihan ketiga yang merupakan kombinasi dari  2 pilihan yang sudah kita ketahui seperti menikmati passive income atau melakukan bisnis sendiri. Pilihan ketiga tersebut adalah berbisnis saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun