Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Dalang di Balik Ledakan Pipa Gas Nord Stream 1&2? Biang Krisis Energi di Eropa?

5 Oktober 2022   21:24 Diperbarui: 6 Oktober 2022   06:55 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komposisi ekspor Gas Rusia ke berbagai negara, Sumber: www.eia.gov

Sementara itu, Jerman mengimpor sekitar 58 bcm gas dari Rusia setara dengan 58% dari konsumsi Nasional, dan belum menemukan pasokan pengganti jangka panjang yang cukup dari negara lain.

Komposisi ekspor Gas Rusia ke berbagai negara, Sumber: www.eia.gov
Komposisi ekspor Gas Rusia ke berbagai negara, Sumber: www.eia.gov

Ditengah krisis Energi yang diakibatkan oleh dihentikannya pasokan gas dari Rusia, terjadilah aksi peledakan jalur pipa gas Nord Stream-1 (jalur lama) dan Nord Stream 2 (jalur baru) yang  memupus harapan untuk memulihkan pasokan gas dari Rusia melalui jalur tersebut.

Aksi yang disebut sebagai sabotase atau ulah terorisme negara karena untuk melakukan peledakan pipa tersebut butuh teknologi, peralatan dan skill seorang professional mengingat pipa tersebut terbuat dari baja tahan karat khusus dengan ketebalan 4cm ditambah dengan lapisan luar berupa beton setebal 10cm.

Posisi pipa juga berada 70m dibawah air. Aksi seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh kelompok teroris biasa atau amatir karena perlu persenjataan berat atau alat peledak dengan hulu ledak 80-120kg untuk dapat merusakkan pipa tersebut.

Selain itu titik kebocoran berjarak 50km satu sama lain, terlalu jauh untuk satu bencana alam atau kerusakan yang tidak disengaja. Dan semua titik kebocoran berada di laut internasional sekitar 2-3Km dari perairan Denmark.

Berdasarkan fakta tersebut menurut Professor Michael Clarke seorang analis pertahanan dari King's College London menyatakan bahwa kejadian ini mengarah pada sabotase.

Terkait kejadian ini kedua belah pihak, yaitu Rusia dan NATO (Uni Eropa dan Amerika Serikat) saling tuding sebagai dalang dari peristiwa ini.

NATO menduga kuat kebocoran itu akibat sabotase. NATO juga mengancam bakal menindak pihak yang diduga melakukan sabotase hingga memicu kebocoran pipa gas Nord Stream.

"Setiap serangan yang disengaja terhadap infrastruktur penting Sekutu akan ditanggapi dengan tanggapan bersama dan tegas," bunyi pernyataan NATO yang dikutip Reuters, Kamis (29/9).

Melalui pernyataan resmi, NATO menegaskan bahwa jalur pipa gas yang menghubungkan Rusia dan Eropa itu melewati negara anggota mereka, termasuk Denmark.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun