Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Sindrom Galapagos, Alasan Hilangnya Ponsel Jepang serta Membanjirnya Ponsel Korea Selatan dan China di Pasar Global

2 Juni 2022   22:49 Diperbarui: 3 Juni 2022   10:48 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Samsung. Sumber: Samsung via Kompas.com

Istilah Sindrom Galapagos secara sederhana artinya adalah fenomena ketika Isolasi menyebabkan perbedaan dibanding populasi lainnya yang lebih umum.

Istilah ini berawal dari Kepulauan Galapagos, sekelompok pulau kecil yang terisolasi 1000 km di lepas pantai Ekuador. Di tempat ini Charles Darwin mengamati kelompok burung, kura-kura, dan satwa liar lainnya yang cukup berbeda, dibandingkan dengan satwa sejenis yang hidup di tempat lain di dunia.

Pengamatan ini yang mendasari teori evolusi Darwin yang percaya bahwa isolasi mempengaruhi perkembangan, dan adaptasi terjadi untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu. Hal ini menyebabkan perbedaan yang nyata dalam spesies yang sama.

Dalam bisnis modern, "Sindrom Galapagos" telah menjadi metafora yang digunakan untuk menggambarkan produk, layanan, dan bahkan proses yang telah berkembang dengan fokus pada satu pasar atau budaya, menjadikannya berbeda jika dibandingkan dengan bagian dunia lainnya.

Gedung Samsung, Produsen ponsel pintar terbesar dunia, Sumber: progres.id
Gedung Samsung, Produsen ponsel pintar terbesar dunia, Sumber: progres.id

Sindrom Galapagos pada produk ponsel pintar di Jepang

Jaringan seluler yang pertama kali di dunia dibangun oleh Nippon Telegraph and Telephone (NTT) pada tahun 1979 dan lima tahun setelah itu atau tepatnya pada tahun 1984 jaringan seluler 1G mulai diluncurkan yang mencakup seluruh daerah di Jepang.

Pada tahun 1999, saat orang Indonesia masih menganggap SMS sebagai teknologi yang canggih, orang Jepang sudah bisa berkirim e-mail lewat ponsel saat NTT DoCoMo meluncurkan layanan i-mode untuk mengakses internet di seluruh wilayah Jepang.

Pada tahun 1999, Kyocera sudah membuat ponsel layar berwarna dan pada tahun 2000 Jepang meluncurkan ponsel kamera pertama di dunia. Pada tahun 2001 Jepang mulai mengadopsi teknologi 3G dan memperkenalkan pembayaran seluler pada tahun 2004.

Pada masa itu perkembangan teknologi komunikasi nirkabel di Jepang telah melampaui belahan dunia lainnya. Nokia yang pada saat itu berjaya di banyak negara, termasuk Indonesia, justru tak berdaya untuk bersaing di pasar Negeri Sakura.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan ponsel di Jepang saat itu yang baru bisa ditemukan di negara lain beberapa tahun kemudian, seperti membayar tiket kereta komuter atau belanja di minimarket lewat ponsel (saat ini bisa dilakukan dengan NFC atau lewat dompet digital), membaca novel (saat ini sudah ada situs yang menyediakan novel untuk dibaca), menonton siaran televisi (sekarang menggunakan layanan streaming) dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun