Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tragedi Pembantaian Massal di Bucha dan Dahsyatnya "Perang Berita Palsu" antara Rusia vs Ukrania

6 April 2022   19:07 Diperbarui: 6 April 2022   22:51 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang petugas membawa mayat warga sipil di kota Bucha, Sumber: AFP/SERGEI SUPINSKY via kompas.id

3 April -- pasukan Ukraina masuk Kota Bucha, muncul pesan-pesan tentang pembunuhan massal warga sipil, banyak foto dan video disebarluaskan.

Analisis video membuktikan bahwa banyak di antara mereka yang dibunuh memakai kain putih pada tangan mereka -- lambang status netral atau persahabatan terhadap pasukan Rusia. Kemungkinan besar orang-orang tersebut dibunuh pasukan Ukraina karena "bekerja sama" dengan Rusia.

Pada saat yang sama, salah satu video lain semakin populer. Video itu menunjukkan beberapa orang dibunuh di ruangan yang disitu mereka seakan-akan disiksa. Dalam video itu, sekali lagi muncul orang dengan kain putih (simbol pasukan Rusia) pada tangan mereka.

Malam hari, 3 April -- Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memublikasikan pernyataan resmi yang membantah tuduhan rezim Kyiv atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha.

4 April -- Presiden Vladimir Zelenskiy mengunjungi Kota Bucha, dia didampingi puluhan wartawan, termasuk wartawan asing. Setelah pernyataan resmi Kemhan Rusia tentang penarikan dari wilayah Kyiv dan Kota Bucha, para wartawan asing tidak mendapatkan izin dari pemerintah Ukraina untuk mengunjungi kota tersebut.

Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschenko mempublikasikan video dari tempat kuburan massal di Kota Bucha. Pada saat yang sama para wartawan juga sedang merekam kejadian para staf Ukraina membawa mayat orang yang dibunuh dengan kain putih (lambang persahabatan terhadap pasukan Rusia).

Berdasarkan kronologi di atas narasi yang ingin disampaikan oleh kelompok "War on Fakes" ini adalah bahwa pembantaian warga sipil di kota Bucha ini dilakukan oleh batalion "Azov" sebuah unit paramiliter neo-Nazi pimpinan Botsman alias Sergey Korotkih.

Meskipun kelompok "War on Fakes" ini mengklaim bahwa mereka adalah kelompok yang independen dan obyektif  namun tetap saja sebagian orang tidak serta merta percaya karena dalam situasi ini "perang terhadap berita palsu" memang sengaja dilancarkan oleh kedua belah pihak.

Penyesatan informasi

Penyesatan informasi sudah terjadi sejak Julius Caesar dan Cleopatra. Di era teknologi digital saat ini penyesatan informasi menjadi semakin meluas dan sangat cepat penyebarannya karena teknologi memungkinkan terjadinya hal itu.

Dalam situasi perang penyesatan informasi ini digunakan secara masif oleh kedua belah pihak untuk mengecoh, menipu atau mengacaukan situasi internal lawan sehingga mereka dapat mengambil keuntungan dari kesalahan yang dilakukan oleh lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun