Di sisi lain, seorang investor saham mengharapkan keuntungan dari deviden yang dibagikan dari setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun besaran deviden atau yield dari saham ini hanya berkisar 2%-3% per tahun, jauh dibawah bunga deposito.
Meskipun keuntungan dari deviden kecil namun mereka juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham atau capital gain yang besarnya tergantung dari popularitas dan prospek kedepannya. Namun tidak menutup kemungkinan harga saham terjun bebas sehingga capital gain juga negatif.
Kembali ke pertanyaan semula, berapa sebenarnya keuntungan atau pendapatan yang bisa didapatkan dari trading atau investasi di pasar modal yang paling maksimal namun tetap aman dan berkelanjutan atau konsisten ?
Sebagai acuan secara kasar, bagi seorang investor saham mereka bisa mendapatkan keuntungan sekitar 7%-13% per tahun dengan asumsi 2%-3% dari deviden dan 5%-10% dari kenaikan harga saham minimal sama dan maksimal dua kali lipat dibanding IHSG performance.
Perhitungan diatas adalah optimistic case, karena saham termasuk high risk high return maka bisa saja harga saham justru turun dan deviden lebih kecil dari sebelumnya. Namun demikian karena ini adalah passive income dan kita tidak perlu melakukan apa-apa maka angka imbal hasil diatas cukup adil.
Bagi seorang trader, besaran imbal hasil yang didapat sangat bervariasi. Ada yang bisa menghasilkan keuntungan 5%-10% dalam sehari ada yang cukup puas dengan 1% sehari. Bila kita asumsikan keuntungan 5% per hari bisa konsisten dan mereka bekerja 300 hari dalam setahun maka keuntungan yang didapat adalah 1500% per tahun atau 15 kali lipat.
Angka ini jauh diatas IHSG performance, sekitar 300 kali lipat kinerja indeks ISHG. Namun kenyataannya tidak ada yang demikian. Mungkin ada trader yang bisa mendapatkan gain bukan hanya 5% sehari tapi 10% atau bahkan 100% sehari, sayangnya mereka juga berpotensi mengalami kerugian yang sebanding pada hari yang lain.
Dengan resiko dan ketidakpastian yang tingg maka sebenarnya sangat tidak disarankan bagi para pemain saham baru dengan modal kecil untuk mengharapkan penghasilan utama dari hasil trading saham.
Sebagai contoh, seorang trader pemula dengan modal 1 juta rupiah, bila dalam sehari dia bisa mendapatkan keuntungan secara konsisten atau secara rata-rata sebesar 1%, maka per harinya dia mempunyai penghasilan rata-rata sebesar 10 ribu rupiah. Jumlah yang sangat kecil dan tidak bisa menutup kebutuhan sehari-hari.
Namun keuntungan sebesar 1% per hari secara konsisten akan menghasilkan setidaknya 300% setahun. Sebuah angka yang luar biasa besar bagi investor saham karena dalam setahun assetnya akan meningkat 3 kali lipat jauh diatas bunga bank dan juga jauh diatas "operating profit" perusahaan yang sedang tumbuh.
Jadi inilah paradoks pasar modal dari sudut pandang trader dan investor. Bagi trader mendapatkan keuntungan 1% dari trading saham sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena modalnya kecil.