Selain itu juga sebagai saran pelatihan calon pilot dengan menggunakan flight simulator, yang sangat efektif karena dapat menghilangkan resiko kecelakaan yang berakibat kerugian karena kehilangan pesawat atau nyawa calon pilot.
Namun demikian, dampak negatif dari interaksi virtual yang paling utama adalah masalah kesehatan mental yaitu gangguan kepribadian Skizotipal yang melibatkan delusi dan/atau halusinasi karena mereka sulit membedakan mana kehidupan yang virtual dan mana yang nyata.
Orang dengan gangguan kepribadian Skizotipal memiliki pola berpikir dan bertindak yang berbeda dari apa yang masyarakat anggap biasa atau normal.
Ciri-ciri kepribadian skizotipal, meliputi pengalaman yang tidak biasa, ketidaksesuaian impulsif, dan disorganisasi kognitif. Skizotipal dianggap sebagai sindrom subklinis yang mirip dengan skizofrenia.
Ada banyak fakta dan bukti yang dilaporkan mengenai pengaruh penggunaan digital atau interaksi virtual terhadap munculnya gangguan kepribadian Skizotipal ini.
Pertanyaannya adalah: Apakah penggunaan teknologi digital (VR) menyebabkan skizotipal (termasuk delusi dan distorsi kognitif), atau apakah mereka dengan kepribadian skizotipal cenderung menggunakan teknologi digital (VR)?
Dari berbagai studi dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi digital (VR) dapat menyebabkan skizotipal dan keduanya saling berkaitan. Dan orang dengan skizotipal cenderung menggunakan teknologi digital atau terlibat dalam dunia virtual, terutama yang terhubung ke game.
Salah satu alasan mengapa begitu banyak orang dengan skizotipal tertarik ke dunia virtual seperti itu adalah karena hal itu memungkinkan mereka untuk melarikan diri dari dunia nyata yang memicu beberapa masalah mereka.
Disisi lain interaksi dengan dunia digital atau virtual yang intens akan meningkatkan kemungkinan melarikan diri dari kehidupan nyata dan dengan demikian menghasilkan gejala delusi atau psikotik yang menyebabkan gangguan kepribadian skizotipal.
Hubungan timbal balik ini seperti sebuah lingkaran setan yang tidak ada ujungnya dan semakin lama semakin besar kerusakan yang ditimbulkan.
Hal ini yang harus diperhatikan oleh para pengambil kebijakan untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk penggunaan teknologi digital atau interaksi dunia virtual.