Pada masa pademi ini mereka lebih takut akan resiko kehilangan pekerjaan karena mencari pekerjaan pada situasi seperti saat ini sangat sulit sekali.
Pada kasus di atas yang dimaksud dengan menginvestasikan sumber daya adalah memberikan lebih banyak waktu senggang mereka untuk terus melakukan kegiatan kerja dengan harapan kedepannya mereka akan mendapatakan sumber daya baru. Dalam hal ini bisa berupa peningkatan karir dan pendapatan di masa depan.
Selain itu, bekerja lebih lama atau mengerjakan urusan pekerjaan di luar jam kerja diterima sebagai kebajikan dalam nilai budaya di beberapa negara. Di Jepang atau Korea misalnya, kerja berlebihan adalah mata uang profesional yang penting dan itu bagus.
Pada perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia ada anggapan kalau kita bekerja lebih lama bahkan tetap bekerja di luar jam kerja maka kita akan dianggap karyawan yang loyal. Ini artinya peluang untuk naik jabatan atau dipromosikan oleh atasan semakin terbuka lebar.
Jadi bekerja keras dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengesankan atasan bahwa kita karyawan yang loyal dipandang sebagai nilai postif. Meskipun tujuan akhirnya adalah agar kita dipromosikan oleh atasan kita hal ini dianggap sebagai kebajikan dan sah-sah saja.
Dalam budaya kita, ada juga budaya ewuh pakewuh untuk menolak permintaan bos. Jika bos mengirim notifikasi pesan atau email setelah jam kerja, kita membalasnya.Â
Jika ada panggilan telpun pukul enam pagi, kita tidak menolaknya. Jika kita harus bekerja lembur tanpa dibayar, kita lebih baik melakukannya daripada ribut.
Inilah fenomena yang sekarang ini banyak dialami oleh kebanyakan pekerja. Mereka selalu takut kehilangan pekerjaan atau bahwa seseorang akan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada mereka. Ini juga diperkuat dengan narasi bahwa kita adalah pekerja keras dan kolaboratif.
Fleksibilitas untuk memenuhi tuntutan pekerjaan tertentu selama jam-jam di luar jam kerja pada titik tertentu dapat meningkatkan work-life balance. Namun terlalu  banyak waktu dan perhatian yang dicurahkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan di luar jam kantor dapat berdampak buruk. [3]
Dalam organisasi saat ini banyak karyawan dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tinggi karena komitmen global, meningkatnya persaingan, dan meningkatnya tekanan untuk memenuhi tenggat waktu. Ini dapat menyebabkan stres tinggi, kelelahan dan absensi.
Menurut penelitian yang dilakukan Richardson dan Thompson, ada manfaat positif yang terkait dengan waktu tidak terhubung dengan pekerjaan karena pada saat itulah waktunya sumber daya diisi kembali. [4]