Gaya komunikasi yang dilakukan harus santun dan bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat.Â
Gaya kepemimpinan marah-marah akan berpotensi kontraproduktif, membelah masyarakat, dan menciptakan kegaduhan yang tidak sepatutnya terjadi.
Para pemimpin di level Nasional harus mulai belajar mengelola emosinya.Â
Tujuan yang baik tidak harus ditekankan dengan marah-marah, masih banyak cara lain yang lebih efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.
Selain itu kita juga tidak bisa mengontrol reaksi orang-orang yang kita marahi, bisa jadi mereka sakit hati, ingin balas dendam atau mendoakan yang jelek-jelek kepada kita.Â
Atau bisa jadi orang lain yang membela mereka, orang lain yang balik marah kepada kita dan menggunakan "ketersinggungan" masyarakat untuk menyerang pribadi kita atau melengserkan kita dari sebuah jabatan.
Mungkin ini juga merupakan momentum bagi kita untuk melihat ke dalam dan berefleksi seperti apa gaya komunikasi atau gaya kepemimpinan kita selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H