Perubahan arah melawan nilai-nilai tradisional yang dilakukan The Body Shop dapat dilihat sebagai upaya Strategi Samudra Biru. Perusahaan berusaha menciptakan pasar baru dan tidak mau terjebak pada kompetisi pada pasar yang ada. Upaya untuk keluar dari Samudra Merah industri kosmetik saat itu yang didominasi oleh perusahaan kosmetik raksasa seperti L'Oreal & P&G membawa The Body Shop untuk tampil "beda".
Mereka membalikan pandangan umum mengenai nilai-nilai yang selama ini menjadi simbol dari industri kosmetik seperti citra eksklusif dan mewah, kesan glamour dan impian untuk tampil bak bintang kecantikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan sampai batas minimal menjadi tinggal nilai fungsional, sehingga biaya produksi otomatis akan jauh lebih rendah dibanding rata-rata industri yang sejenis. Selain itu mereka juga menciptakan nilai-nilai baru seperti gaya hidup sehat dan alami.
Nilai-nilai diatas dapat dituangkan ke dalam Kanvas Strategi yang menggambarkan faktor-faktor yang selama ini diperebutkan oleh industri kosmetik. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi harga, kemasan, iklan, teknologi & sains kosmetik, kesan glamour dan bahan-bahan alami. Pada industri kosmetik konvensional semua faktor diatas nilainya tinggi kecuali harga dan bahan alami, namun The Body Shop kebalikannya.
Kanvas strategi industri kosmetik dibawah ini dengan jelas menggambarkan peta persaingan di pasar kosmetik secara menyeluruh dan posisi The Body Shop dibanding pemain lain. Selain itu juga hal-hal baru yang bisa diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum terungkap.
Jalan yang ditempuh The Body Shop merupakan "Jalan Sunyi" di dunia kosmetik yang serba gemerlap, glamour, mewah dan mengutamakan penampilan yang "wah". Mereka justru tampil sederhana, alami dan apa adanya.
Namun dengan demikian mereka bisa tetap bertumbuh ditengah-tengah raksasa industri kosmetik yang ada. Ataukah The Body Shop sebenarnya sudah "keluar" dari definisi industri kosmetik saat ini ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H