Mohon tunggu...
Rudy Sangian
Rudy Sangian Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Pelabuhan

Praktisi Logistik Kepelabuhanan selama 20 tahun, telah menjadi konsultan pada 29 pelabuhan di Indonesia untuk tujuan revitalisasi, penyederhanaan proses serta pemanfaat teknologi terkini di Ranah Pelabuhan. Memiliki jaringan tenaga ahli kepelabuhanan baik secara domestik maupun internasional.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ini Dia, Cara Menurunkan Biaya Logistik

2 Januari 2016   10:43 Diperbarui: 2 Januari 2016   11:53 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya campur tangan Pemerintah pada gagasan DTMP ini dapat mempercepat visi DTMP ini terwujud dalam arti yg seluas-luasnya sbgmn OTnE dimaksud di atas.

Elastisitas PSO yg diperoleh dari Pemerintah harus dikelola secara handal dengan tujuan suatu saat Biaya Logistik berfluktuasi menjadi murah, mandiri, dan kalau bisa tidak lagi tergantung PSO karena terjadi kontribusi silang dari maturity age of DTMP.

Secara high level, narasi pola pikir di atas dapat menjawab beberapa keraguan kita akhir2 ini, seperti:

Apa bedanya Kapal Tol Laut dan Kapal Perintis yang membawa komoditi tertentu untuk tujuan ekonomi disparitas harga yang mana kedua kapal tsb dibiayai PSO.

Belum selesai menjawab perbedaan kedua kapal ini, tiba2 muncul kapal ternak membawa sapi dengan tujuan tsb di atas menggunakan PSO yang berefek pada Impor Sapi turun hampir 2% di tahun 2016.

Ini terlihat bagus, tapi tidak ada jaminan kontinuitas ke depannya karena hanya bersifat Quick Win Solution dan bukanlah Corrective Action untuk menekan Biaya Logistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun