Bagi warga Banten-- kematian Chasan merupakan tanda jika keluarga ini akan hancur.
Berbagai dugaan itu ternyata benar adanya. Di tahun 2013, khususnya menjelang akhir tahun, KPK berhasil meruntuhkan dinasti ini.
Kekuatan Chasan-- yang ditopang oleh "Jawara-Partai Golkar dan keluarga", runtuh seketika.
Wawan, yang didapuk sebagai "pewaris" kerajaan Chasan Sochib lebih dulu ditahan KPK.
Sungguh skenario yang luar biasa "hebat", kata salah seorang aktivis Banten.
Dengan Wawan di dalam tahanan KPK, keluarga Atut dengan mudah dihancurkan.
Sebab, Wawan-lah yang mewariskan jaringan dan ilmu untuk mendamaikan berbagai kritikan yang dilakukan oleh "penentang Atut".
Bukan Hikmat Tomet (almarhum/suami Atut) maupun Andika Hazrumy (anak Atut).
Bahkan, dalam menghabisi "lawan politiknya" Wawan seperti sang Ayah dikenal "kejam".
Tidak tanggung-tanggung untuk "menghabisi" siapapun yang dinilainya tidak bisa "bekerjasama".
Apa yang terjadi pada keluarga Atut saat ini akan berbeda apabila Wawan masih bebas berkeliaran di luar.