Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia di China

Penulis adalah Warga Negara Indonesia yang saat ini bekerja dan tinggal di Beijing, China. Penulis ingin membagikan hal-hal menarik di Tiongkok berdasarkan perspektif yang objektif bagi pembaca di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tahun Baru Imlek, Contoh Akulturasi dan Keberagaman Budaya di Indonesia

12 Februari 2024   10:42 Diperbarui: 13 Februari 2024   11:41 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai jajanan yang dijajakan di Temple Fair Kuil Bumi. Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Menjelang Imlek, seluruh anggota keluarga akan bersih-bersih rumah, menggantung karakter "Fu" yang artinya Hoki, dan menghiasi rumah dengan bunga dan lentera. 

Di hari pertama tahun baru Imlek, kami akan berkunjung ke rumah saudara yang dituakan, serta membawa bingkisan Tahun Baru Imlek. 

Para sesepuh dan orang dewasa yang sudah menikah akan memberikan angpao kepada anak-anak. Semua orang saling mengucapkan doa, agar diberkahi kesehatan dan rezeki di tahun mendatang. 

Pada Malam Tahun Baru, kami sekeluarga akan berkumpul dan menikmati makan malam Tahun Baru Imlek yang disebut "Nian Ye Fan". Berbicara tentang makanan khas Imlek, tentunya tidak terlepas dari Kue Ranjang. 

Kue Ranjang tidak hanya menjadi kue Tahun Baru yang wajib ada bagi masyarakat Tionghoa di Tahun Baru, tetapi juga sangat digandrungi oleh masyarakat non-Tionghoa di Indonesia. 

Saya ingat ketika saya masih kecil, setiap tahun baru Imlek, orang tua saya akan membeli begitu banyak kue ranjang untuk dibagikan kepada teman-teman non-Tionghoa, sehingga semuanya bisa turut merasakan kebahagiaan Tahun Baru Imlek.

Yang menarik adalah, perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia telah dipadukan dengan budaya lokal Indonesia sehingga membentuk "Tahun Baru Imlek" yang berciri khas Indonesia. 

Misalnya saja di Indonesia, Tahun Baru Imlek tidak hanya dirayakan masyarakat Tionghoa, namun lambat laun berkembang menjadi sebuah festival yang diikuti seluruh masyarakat. Hal ini mencerminkan keberagaman dan inklusivitas budaya Indonesia. 

Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa di beberapa tempat mengadakan kegiatan tradisional untuk merayakan Imlek seperti parade, tarian naga dan barongsai, dan banyak dari pemain barongsai yang merupakan warga non Tionghoa Indonesia. 

Dengan kemajuan globalisasi, Tahun Baru Imlek telah menjadi jendela penting bagi orang-orang di seluruh dunia untuk memahami budaya Tiongkok. 

Semoga ke depannya, perpaduan budaya yang didasari oleh prinsip saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain, akan terus menjadi identitas bangsa Indonesia yang terikat dalam "Bhinneka Tunggal Ika".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun