Menjelang Imlek, seluruh anggota keluarga akan bersih-bersih rumah, menggantung karakter "Fu" yang artinya Hoki, dan menghiasi rumah dengan bunga dan lentera.Â
Di hari pertama tahun baru Imlek, kami akan berkunjung ke rumah saudara yang dituakan, serta membawa bingkisan Tahun Baru Imlek.Â
Para sesepuh dan orang dewasa yang sudah menikah akan memberikan angpao kepada anak-anak. Semua orang saling mengucapkan doa, agar diberkahi kesehatan dan rezeki di tahun mendatang.Â
Pada Malam Tahun Baru, kami sekeluarga akan berkumpul dan menikmati makan malam Tahun Baru Imlek yang disebut "Nian Ye Fan". Berbicara tentang makanan khas Imlek, tentunya tidak terlepas dari Kue Ranjang.Â
Kue Ranjang tidak hanya menjadi kue Tahun Baru yang wajib ada bagi masyarakat Tionghoa di Tahun Baru, tetapi juga sangat digandrungi oleh masyarakat non-Tionghoa di Indonesia.Â
Saya ingat ketika saya masih kecil, setiap tahun baru Imlek, orang tua saya akan membeli begitu banyak kue ranjang untuk dibagikan kepada teman-teman non-Tionghoa, sehingga semuanya bisa turut merasakan kebahagiaan Tahun Baru Imlek.
Yang menarik adalah, perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia telah dipadukan dengan budaya lokal Indonesia sehingga membentuk "Tahun Baru Imlek" yang berciri khas Indonesia.Â
Misalnya saja di Indonesia, Tahun Baru Imlek tidak hanya dirayakan masyarakat Tionghoa, namun lambat laun berkembang menjadi sebuah festival yang diikuti seluruh masyarakat. Hal ini mencerminkan keberagaman dan inklusivitas budaya Indonesia.Â
Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa di beberapa tempat mengadakan kegiatan tradisional untuk merayakan Imlek seperti parade, tarian naga dan barongsai, dan banyak dari pemain barongsai yang merupakan warga non Tionghoa Indonesia.Â
Dengan kemajuan globalisasi, Tahun Baru Imlek telah menjadi jendela penting bagi orang-orang di seluruh dunia untuk memahami budaya Tiongkok.Â
Semoga ke depannya, perpaduan budaya yang didasari oleh prinsip saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain, akan terus menjadi identitas bangsa Indonesia yang terikat dalam "Bhinneka Tunggal Ika".