Sebenarnya aku ingin Heni mengubah bawah sadarnya yang telah ia tanamkan bahwa dia akan sakit seperti ibunya dimasa tuanya, dan itu sudah menjadi sebuah kenyataan di usianya yang ke 49, hanya saja, aku takut jika dalam keadaan yang sudah cukup parah ini malah akan membingungkan dan menyinggung perasaannya.
Jadi aku hanya mencoba sedikit menguatkan dia, dan mengajak ngobrol hal-hal lainnya.
Sekitar 2 bulan kemudian aku mendengar kabar dari kawanku, bahwa beberapa hari lalu, Heni sudah berpulang selamanya.. Â Sedih rasanya..
 Aku hanya mengingatkan diriku kembali, agar hati-hati dalam berharap, hati-hati dalam berdoa, hati-hati dalam meyakini sesuatu..,sebab apapun yang aku yakini, bahkan sekalipun tidak masuk di akal dan logika – itu pasti terjadi..