Anda ingat judulnya?
Syair seperti ini:
Aku masih seperti yang dulu, menunggumu sampai akhir khayatku...
Gelas-gelas kaca dimanakah aku kini...
Sering kau lakukan bila kau marah...
Harmoko yang notabene kepanjangan tangan dari Soeharto melarang lagu-lagu cengeng itu karena akan melemahkan semangat bekerja seiring dengan Indonesia baru saja membangun dengan program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) nya.
Waktu sudah lama berlalu, kini ada lagu bernada cengeng lagi yang digemari masyarakat.
Lagu itu, "Sialnya, Hidup Harus Tetap Bertahan" karya musisi muda, Bernadya Ribka Jayakusuma, meledak dan selalu masuk dalam Top 50 Spotify Indonesia.
Lagu cengeng ini menceritakan tentang percintaan yang kalau tidak kuat bisa membuat air mata pendengarnya menetes.
Beruntung, lagu ini beredar bukan di jaman orba dimana orba melarang lagu-lagu cengeng karena akan berdampak luas.
Lagu "Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan" beredar dan banyak disukai pendengarnya di masa peralihan Presiden Jokowi ke pemerintah Prabowo Subianto.