Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cukai pada MBDK, 'Taktik Bersama Kemenkeu dengan Kemenkes' untuk Menurunkan Angka Diabetes, Berhasil?

23 Agustus 2024   10:24 Diperbarui: 23 Agustus 2024   10:36 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga bocil setidaknya yang diwawancara, mereka semua mengaku sering minum minuman "berwarna".

Mengenaskan oleh karenanya mereka harus melakukan cuci darah 3 kali seminggu.

Itu di atas salah satu kasus yang mencemaskan dimana kendati masih bocil mereka justru harus melakukan cuci darah.

Merunut ke belakang, kasus diabetes pada anak di Indonesia mengalami peningkatan yang mengejutkan yaitu 70 persen pada tahun 2023.

Bukan hanya pada bocil-bocil saja, angka-angka peningkatan penderita diabetes secara keseluruhan di Indonesia pun berbicara.

Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) prevalensi penyakit diabetes di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 5,7%. Kemudian pada tahun 2013 6,7%.

2018 di angka 8,5%. Jumlah ini diprediksi akan meningkat lagi menjadi 10,7 persen di tahun-tahun berikutnya jika tidak dimitigasi dengan baik.

Pemerintah RI bukannya tinggal diam melihat fakta yang mencemaskan ini.

Dilansir dari berbagai media pemerintah RI akan menerapkan cukai pada MBDK (Minuman Berpemanis Dalam Kemasan).

Hal ini dimaksudkan guna mendorong perusahaan yang memproduksi BMDK menurunkan kadar gula di produknya.

Kondisi itu akan mulai berlaku pada bulan Januari 2025.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun