Yang lebih kecewa lagi, si PRT tidak balik lagi!
Umpamanya si PRT diberikan waktu 10 hari mudik merayakan lebaran di kampung halamannya.
Namun setelah tiba waktunya, si PRT belum balik lagi, molor hingga beberapa hari. Empat hari dan seterusnya lebih lama.
Si PRT beralasan karena orangtuanya sakit sehingga dia harus mengurus orangtuanya.
Alasan lainnya, dia akan menikah dan tentunya memerlukan waktu yang lebih lama di kampung.
Kondisi seperti ini dialami juga oleh orang terdekat saya.
PRT sepupu saya minta ijin balik lagi ke Jakarta 7 hari lebih lama dari yang dijanjikan. Dengan alasan dia mau menikah dulu.
Kampungnya di Jawa Tengah.
Mungkin dia ingin lebih lama tinggal di kampung halamannya menikmati cuti panjang lebaran.
Apapun alasannya, sepupunya mengijinkan dia untuk molor.
Dari cerita-cerita yang berhasil dihimpun, kejadian PRT tidak balik lagi atau memperpanjang waktunya libur lebaran ternyata bukanlah hal yang aneh.