Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

KCJB "36 Menit Sampai" Disorot Media Asing, Ada Apa?

2 September 2023   11:07 Diperbarui: 2 September 2023   11:23 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina) tidak ada masalah. Presiden Jokowi direncanakan akan naik pertama kali pada 8 September," kata Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi RI.

Proyek KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung) hingga saat ini sudah hampir rampung 100 persennya.

Sebagai pengawas PT KCIC yang membangun kereta canggih tersebut, Luhut mengatakan Presiden Jokowi merupakan yang pertama naik KCJB alias menjajal kereta cepat tersebut.

Luhut mengatakan itu pada Selasa (29/8/2023) malam WIB di Gedung Sate Bandung.

Terlepas dari itu, dalam laporannya media asing mengungkapkan adanya kereta cepat tersebut bisa meningkatkan dunia usaha dan produktivitas perekonomian secara keseluruhan, namun manfaat itu bisa tertutupi karena nilai utang pembangunan proyek tersebut.

Proyek itu molor hingga menambah beban pengerjaan sebesar 1,2 milyar USD atau Rp 18,36 triliun (kurs Rp 15.300).

Tentunya nilai itu bukanlah sedikit yang membuat utang proyek semakin membengkak.

"Kendati bisa meningkatkan produktivitas perekonomian dan dunia usaha secara keseluruhan, namun di sisi lain utang pemerintah juga terus melonjak," tulis CNBC dalam laporannya, Kamis (13/8/2023).

Selanjutnya CNBC juga melaporkan PT KCIC sebelumnya sudah menerima pinjaman 4,55 milyar USD dari China Development Bank. Pada April lalu Indonesia juga kembali meminta loan tambahan sebesar 560 juta USD dari bank BUMN Negeri Tirai Bambu itu.

Tapi karena kian membengkak Presiden Jokowi setuju memakai dana negara untuk membantu pembiayaan proyek.

Tapi menurut para ahli situasi tersebut malah akan memperburuk kondisi finansial negara yang sudah membengkak akibat Pandemi.

Senada dengan CNBC, media asing lainnya Al Jazeera selain menyoroti manfaat KCJB dan munculnya masalah utang yang membengkak, Al Jazeera juga melaporkan sejumlah pro-kontra masyarakat Indonesia seputar proyek  itu.

Al Jazeera memuat hasil wawancara dengan Direktur Eksekutif WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Meiki Paendong, yang mengatakan kereta itu hanya akan digunakan masyarakat kelas menengah ke atas lantaran tiketnya yang mahal.

"Penggunanya hanya kelas menengah ke atas. Masyarakat dibawahnya akan kesulitan atau berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi itu. Menurut laporan tiketnya berkisar Rp 300.000. Bagi masyarakat umum, itu terlalu mahal," ujar Paendong kepada Al Jazeera.

Tapi Al Jazeera juga mengadakan wawancara dengan lainnya yaitu seorang dosen UNPAD (Universitas Padjadjaran) Bandung, Ahmad Zakie, yang mengatakan kemungkinan dirinya bakal memakai layanan itu kalau lagi bepergian ke Jakarta dan mau menuju ke kawasan Halim atau Jakarta Selatan di lokasi kereta itu berhenti.

"Keuntungan terpenting adalah waktu tempuh yang singkat dan kita bisa merasakan transportasi baru seperti di negara maju. Ini yang menjadi pertimbangan utama, mengingat destinasi kita adalah kawasan di sekitar Halim," katanya kepada Al Jazeera.

Bagi penulis, adanya kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia dimana itu menunjukkan Indonesia juga sedang berjalan ke arah masyarakat yang modern seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan sebagainya.

Seperti mimpi rasanya, jarak antara Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya dalam tempo kurang dari 40 menit!

Orang yang bekerja di Jakarta misalnya, dari domisilinya di Bandung dia ngopi dan sarapan pagi hari, naik KCJB 60 menit kemudian dia sudah sampai di kantornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun