tim yang disegani.
Sejatinya The Guardians (julukan Bhayangkara FC) merupakanDalam beberapa musim terakhir, klub yang membawa nama institusi polri itu kerap ada dalam persaingan papan atas kompetisi tertinggi tanah air.
Bahkan "klub polisi" itu pernah juara Liga 1 ini tahun 2017.
Di musim lalu Bhayangkara FC juga finis di peringkat ke-7.
Tim yang kini berganti nama menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC itu juga pernah finis dua kali di peringkat ketiga yaitu pada 2021/2023 dan 2018.
Untung tak dapat diraih, malang menghampiri, The Guardians kini menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 BRI 2023/2024 dengan 0 poin hingga berakhirnya pekan ke-4.
Itu berarti Bhayangkara selalu kalah dari empat laga yang sudah dilakoni.
Tak pelak kondisi tersebut mengundang perhatian pengamat sepakbola.
"Sangat prihatin melihat Bhayangkara. Bhayangkara FC harus menunjukkan eksistensinya sebagai juara tahun 2017," kata Eddy Syah, pengamat sepakbola yang dimaksud.
Lebih lanjut Eddy Syah mengatakan anggap saja empat kekalahan itu sebagai salah langkah. Dan mulai sekarang harus dibenahi.
Semua pihak harus bersatu padu agar tim ini bisa bangkit.
Jika Bhayangkara FC sebagai juru kunci dengan 0 poin dan rentang gol -8 (4-12).
Maka "kawan" Bhayangkara lainnya yang berada di zona merah adalah Arema FC (ke-17) dengan 1 poin hasil dari satu kali imbang.
Dan Persib Bandung di posisi ke-16 dengan 3 poin hasil dari 3 kali imbang.
Ini tentu harus dibenahi.
Terlebih di pekan ke-5 Bhayangkara FC bakal menghadapi PSM Makassar pada Sabtu (29/7/2023) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, yang mana notabene PSM merupakan juara musim lalu.
Sebagai tim besar tentunya Bernardo Tavares sebagai pelatih dan suporter tim yang berjuluk Juku Eja tidak ingin dipermalukan lagi.
Di pekan ke-2 Juku Eja dipermalukan Dewa United 1-2 di Stadion B.J. Habibie, Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Jadi duel antara Bhayangkara vs PSM ini adalah duel antara tim yang mencoba bangkit melawan tim yang ingin mempertahankan reputasinya sebagai tim elit Liga 1.
Apa yang harus dievaluasi dari segi pemain sebenarnya Bhayangkara mempunyai beberapa skuat yang merupakan level Timnas Indonesia seperti Muhammad Hargianto, Awan Setho, atau Dendy Sulistiawan.
"Mari bung rebut kembali, jangan sampai tim terdegradasi karena membawa nama institusi polri," kata Eddy Syah.
Disebut sebagai "klub polisi" karena Bhayangkara merupakan milik polri.
CEO dari klub ini adalah Irjen. Pol. Istiono dan manajernya adalah AKBP I Nyoman Yogi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H