Blok Masela, Masyarakat Maluku Ingin Kilang LNG di Darat
Tokoh Maluku: Menteri Sudirman Tabuh Genderang PerangÂ
Dasar keputusan mengambil kebijakan soal pengembangan blok Masela harus lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar, yakni bagaimana Negara dapat mengambil manfaat untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Hal tersebut dalam rangka menegakkan konstitusi
Menko Rizal secara prinsip Senada dengan presiden Jokowi yang mengatakan dengan jelas dan tegas bahwa bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Presiden menginginkan agar proyek besar blok Masela memberikan manfaat kepada ekonomi langsung, dan juga dapat menciptakan sebuah nilai tambah yang memberikan efek berantai (multiplier effect) bagi perekonomian nasional kita.
Jokowi : Sumber Daya Alam Indonesia bagi Kemakmuran Rakyat Bukan untuk Segelintir Orang
Dari prinsip-prinsip tersebut diatas, dan solusi yang diberikan menko Rizal Ramli, yakni onshore (pembangunan kilang darat) blok Masela, maka tentu saja membuat kelompok menteri ESDM cs merasa gerah dan terhalangi dari niat awal pengembangan blok Masela di tengah laut /terapung (FNLG).
Rencana pengembangan pembangunan blok Masela dengan cara terapung di tengah laut semakin terancam gagal, maka kelompok Sudirman Said pun melaukan aksi-aksi dan manuver-manuver guna memperkuat pembenaran rencana itu.
Sebut saja komentar;
Faisal Basri
Faisal Basri menyatakan menko Rizal hanya membuat gaduh dan menciptakan ketidakpastian bagi investor. Karena mengusulkan Onshore untuk pembangunan blok Masela.
Bahkan Faisal Basri secara sempit menerjemahkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam untuk sebesar-besar kepentingan rakyat di pelintir hanya soal proyek Pipa dan penguasaan tanah.
Dan yang parahnya lagi, ternyata argumen Faisal Basri itu salah kaprah semua. Sebagaimana menyebut, jika pembangunan kilang didarat akan menjadi sejarah terbesar sebuah proyek pipa pembangunan di Indonesia.
Padahal itu salah total, karena proyek Kilang LNG Darat hanya sepanjang 90 km, jauh lebih panjang dari North Bali ke Gresik sepanjang 370 Km; lapangan Kakap Natuna ke Singapura sepanjang 500 Km; lapangan Koridor Jambi ke Singapura sepanjang 248 Km; dan lapangan Kepodang ke PLTU Tambaklorok di Semarang sepanjang 100 Km.
Haposan Napitupulu Bongkar Kekeliruan Faisal Basri - RMOL.CO
Faisal Basri Kritik Blok Masela, Ini Respon Pakar Migas Haposan