Mohon tunggu...
RUDI HARTANTO
RUDI HARTANTO Mohon Tunggu... -

Masih mencari bentuk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Seorang Pawang Pengusir Hujan

4 Januari 2012   11:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Iya jelas tertawa ngakak ane hahahahaha... Oke oke mana si Budin. Biar ane jelasin ma kalian semua "

Datanglah Budin yang dari tadi ngumpet di belakang dengan wajah kemenangan.

" Din, gue hanya minta kejujuran elu ya " ucap Haji Sarkam.

" Lah emang gue dari dulu orangnya jujur " sergah Budin.

" Hehehehe iya gw tau elu jujur Din. Tapi ane mo tanya, apa elu masih nyimpan kartu nama ane ? "

" Lahhh apa hubungannya dengan kartu nama elu. "

" Tolong Din elu berikan ke gue kalo elu emang simpan di dompet elu "

" Gue ga abis pikir nih apa maksud lu dengan kartu nama. Bentar gue lihat di dompet gue "

Budin segera membuka dompetnya dan benar ada sebuah kartu nama antik yang pernah diberikan Haji Sarkam kepada Budin pada waktu memohon bantuan Haji Sarkam untuk menggunakan kemampuannya mengusir hujan. Budin langsung memberikan kartu nama tersebut kepada Haji Sarkam.

" Sebetulnya ini salah paham saja karena kurang ada kemauan dari seseorang untuk membaca dan memahami sesuatu walaupun itu sebuah kartu nama berukuran kecil yang tidak bernilai sama sekali menurut sebagian orang. "

" Maksudnya apa nih ? Jangan nyindir gitu dong lu Kam " teriak Budin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun