Mohon tunggu...
Rudias Man
Rudias Man Mohon Tunggu... Freelancer - Di Kompasiana, Aku Mencari Inspirasi

Life is only to fight

Selanjutnya

Tutup

Politik

Meluruskan "Ceramah Reklamasi" Habib Rizieq Sebelum Ada Korban

16 Desember 2016   15:28 Diperbarui: 16 Desember 2016   20:07 3554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data : Seperti disampaikan pada poin sebelumnya, bahwa TIDAK ADA APARTEMEN yang dijual di pulau-pulau reklamasi. Yang ada hanya bangunan ruko di pulau C dan D dan belum terjual. Marketing pun belum sampai pada tahap penjualan. Setidaknya,sampai saat ini publik cuma melihat iklan tanpa ada keterangan detail mengenai produk. Tidak mungkin terjual jika produk tidak dijelaskan di dalam iklan.

Fakta 3 : TIDAK ADA PENJUALAN APARTEMEN.

HR : Mangkanya kalau reklamasi itu distop, sebagaimana Ahok mengatakan, kita akan dituntut oleh luar negeri.

Data : Ahok tidak pernah mengatakan dituntut luar negeri. Tapi dituntut oleh pengembang melalui PTUN. Seperti ini kutipan ucapan Ahok pada Jumat (15/4/2016) seperti dikutp dari Kompas.com “Kita tidak bisa berhentikan, bisa di-PTUN (digugat) kita,” kata Ahok.

Fakta 4 : Tidak ada urusan luar negeri, apalagi negara lain dengan reklamasi Teluk Jakarta.

HR : Tapi disinilah dituntut keberanian Jokowi. Setop itu proyek reklamasi saudara ini Sembilan perusahaan naga, kompeni naganya Indonesia bangkrut. Bangkrut mereka harus kembalikan berapa triliun itu kepada investor-investor liar tadi.

Data : Pengembang 17 pulau reklamasi adalah : PT Kapuk Naga Indah, PT Jakarta Propertindo, PT Muara Wisesa Samudra, PT Taman Harapan Indah, PT Jaladri Kartika Eka Paksi, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Manggala Krida Yudha, PT Pelindo II dan Pemprov DKI Jakarta.

Adapun Sembilan Naga, tidak jelas siapa yang dimaksud. Apakah : Tommy Winata (Arta Graha), Sugianto Kusuma (Agung Sedayu Group), Yorrys T. Raweyai (Thung Hok Liong) Ketua Umum Pemuda Pancasila, Arief Prihatna, Edi Winata, Kwee Haryadi Kumala (A Sie), Arie Sigit, wan Cahyadi Karsa (Eng Tiong) Melalui PT Sumber Auto Graha (SAG), Johnny Kesuma Melalui PT Artha Graha Investama, Bukankah nama-nama tersebbut di atas tidak seluruhnya terlibat dalam reklamasi 17 pulau?

Fakta 5 : Tidak ada hubungan jelas Sembilan naga dengan proyek reklamasi 17 pulau.

HR : Dan catat baik-baik, seperti tadi saya katakan. Mereka memberikan dana. Perusahaannya harus perusahaan dari China. Materialnya material dari China, tenaganya tenaga dari China. Nah, sekarang mereka kirim nih material dari China, termasuk pipa-pipa besar untuk ditancap di pantai reklamasi pengurukan tanah. Begitu dibawa itu pipa-pipa besar, sampai di Tanjung Priuk, isinya narkoba. Fakta saudara, ini bukan konon katanya.

Data : Menurut keterangan Kepala BNN pipa yang digunakan sebagai kamuflase narkoba adalah untuk hydrolik pump, bukan tiang pancang. Pipa tersebut tidak ada hubungan dengan reklamasi, karena dokumen resmi pemasoknya ditujukan ke usaha mie telur di Rawa Bebek yang jadi modus mafia narkoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun